Daripada Diundurkan, Pengamat HKBP Usulkan Sinode Godang Virtual

pengunduran jadual Sinode Godang

topmetro.news – Pengamat dan aktifis HKBP, Raya Timbul Manurung mengusulkan, agar Sinode Godang dilaksanakan secara virtual. Menurutnya, hal itu jauh lebih bermanfaat, daripada pengunduran jadual Sinode Godang HKBP. Apalagi pengunduran itu malah jadi bersamaan waktu dengan Pilkada Serentak 2020.

“Saya kira akan jauh lebih baik, apabila terlaksana sesuai jadual sebelumnya. Tapi berlangsung secara virtual,” kata Raya Timbul Manurung kepada topmetro.news, Minggu (20/9/2020).

Apalagi, katanya, kalau akhirnya bersamaan dengan jadual Pilkada Serentak, justeru akan menambah masalah baru. “Ephorus Darwin Tobing menunda SG ke 9-10 Desember 2020. Ini bersamaan dengan Pilkada Serentak pada 250 kabupaten/kota dan sembilan provinsi,” katanya.

“Banyak utusan Sinode Godang dari non-pendeta, yang aktivis dan politisi, terlibat sebagai tim sukses pilkada. Kemungkinan besar mereka mengutamakan pilkada daripada Sinode Godang. Saya perkirakan rata-rata 10 orang utusan Sinode Godang non-pendeta dari tiap distrik, tidak ikut Sinode Godang,” sambungnya.

“Pilkada antara lain Humbahas, Toba, Samosir, Pematangsiantar, Simalungun, Medan, Tapanuli Bagian Selatan, Labuhanbatu. Juga pilkada daerah Riau, Kepri, Jambi, Lampung, Sumsel, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Kaltimsel. Lalu mengundurkan SG menjadi bersamaan dengan Pilkada Serentak? Apa yang ada dalam pikiran Ephorus?” masih kata Raya Manurung.

Virtual dan Sah

Kembali ke wacana Sinode Godang Virtual, Raya Timbul Manurung lantas mengemukakan beberapa contoh perhelatan yang berlangsung secara online, namun tetap sah. Mulai dari Sidang Paripurna DPR RI hingga Ibadah Minggu online.

“Sidang Paripurna DPR RI mengesahkan Undang-undang. Yang hadir pada Ruang Rapat DPR adalah pimpinan DPR RI, perwakilan tiap fraksi, dan badan pada DPR RI. Absensi melalui tanda tangan langsung. Anggota DPR RI lainnya mengikuti melalui online. Absensi peserta virtual memakai foto pada Zoom. Undang-undang yang mereka sahkan antara lain UU APBN dan UU APBN Perubahan, UU Penanganan Corona,” katanya.

“Sidang perkara Mahkamah Konstitusi. Para saksi dan seluruh persidangan dengan online. Di lain pihak, banyak proses persidangan di pengadilan di Pulau Jawa dengan online. Putusan hakim sah mengikat. Lalu ujian sarjana S1, S2, dan S3 dengan virtual online dan tetap sah. Rapat antar negara KTT G7, G20, Asean secara virtual. Keputusan sah mengikat. Pelantikan pejabat pusat pada daerah berlangsung online. Sah mengikat,” masih urainya.

“Ibadah Virtual HKBP. Ibadah Hari Minggu. Penonton media online ikut berdoa, mendengar firman dan menerima doa berkat. Selanjutnya ada juga jemaat penonton media online tersebut mengirim durung-durung dengan GoPay, ATM, dan lainnya. Padahal ibadah tersebut hasil rekaman satu hari sebelumnya. Ibadah tersebut sah dan uang durung-durung sah juga. Dan Kantor Pusat HKBP dan Gereja HKBP setempat sudah menerima durung-durung itu,” imbuhnya.

Artinya, lanjut Raya Timbul Manurung, sebenarnya tak perlu ada pengunduran jadual Sinode Godang HKBP. Tapi cukup caranya saja yang ada penyesuaian. “Emangnya pada tanggal 9-10 Desember 2020 tersebut, sudah terjamin tak ada masalah dengan Covid-19? Sedangkan jadual Pilkada Serentak saja sudah ada wacana pengunduran. Kok Sinode Godang malah jadi ke tanggal yang sama pula?” tandasnya.

Sinode Langsung dan Virtual

Untuk itu, ia pun kembali mengusulkan agar Sinode Godang HKBP berlangsung dengan kombinasi langsung dan virtual. “Mirip Sidang Paripurna DPR RI dan Ibadah Hari Minggu HKBP yang online. Yang hadir secara fisik ke Seminari Sipoholon cukup Pimpinan HKBP dan MPS. Secara virtual dilakukan di Distrik masing-masing yang dibuat di satu ruangan, diikuti peserta Sinode Godang,” paparnya.

Artinya bukan pengunduran sebagai solusi untuk pencegahan Covid-19 pada Sinode Godang HKBP. “Apalagi sekitar 1.000 orang akan mengikuti Sinode Godang itu. Maka tetap akan melanggar peraturan batas maksimal orang berkumpul,” tegasnya.

Raya Timbul Manurung lantas mengemukakan, data Covid-19 kemarin Indonesia tambah 4.100-an. “Ada perkirakan, Bulan Desember akan naik menjadi 10.000 orang per hari. Apa ini tidak jadi pertimbangan Pucuk Pimpinan HKBP?” tutupnya.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment