Program “Paten”-nya Sumut Targetkan Zerro Impor Jagung, Padi & Cabe, 35.000 Ha Lahan Petani Diasuransikan

1,5 Tahun Kepemimpinan Erry Nuradi

TOPMETRO.NEWS – Menjelang HUT (Hari Ulang Tahun) ke 69 Propinsi Sumut dikaitkan dengan 1,5 tahun kepemimpinan HT Erry Nuradi menjadi Gubsu, telah banyak kemajuan yang diraih Pemprovsu berkat kerja-sama dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)-nya.

Terutama di bidang Pertanian, Gubsu terus “menggenjot” SKPD itu untuk meningkatkan produksi jagung, padi maupun cabe merah dengan target pada 2017 Sumut harus bisa zerro impor jagung, padi dan cabe merah.

Hal itu diungkapkan Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Sumut H Azhar Harahap kepada wartawan, di Medan sesaat lalu. Dia mengatakan hal itu menanggapi capaian yang telah diraih pada 2016  maupun target 2017 menjelang HUT ke 69 Pemprovsu dan 1,5 tahun lebih kepemimpinan HT Erry Nuradi dengan program “Paten”nya.
“Zerro impor jagung, padi dan cabe merah serta swasembada pangan merupakan salah satu program prioritas dalam peningkatan pertanian di Sumut. Hal ini sesuai dengan amanah Presiden RI maupun Gubsu, bahwa Indonesia umumnya dan Sumut khususnya harus mampu menjadi swasembada pangan pada 2017, sehingga tidak heran dalam bidang anggaran di APBD 2017 khusus program pertanian naik sebesar 110 persen dibanding TA 2016 dan APBN 2017 naik 4 persen,” katanya.

Berkaitan dengan itu, ujar Azhar, Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikulura Sumut telah menargetkan pada 2017 produksi jagung sebesar 1.912 juta ton.

Ada kenaikan yang signifikan, jika dibandingkan dengan produksi pada tahun 2016, yakni produksi jagungsebesar 1.557.441 ton dengan perincian, kebutuhan per kapita per tahun 1,56 Kg,kebutuhan untuk konsumsi  per tahun28.359 ton, kebutuhan untuk pakan ternak per tahun 1.130.000 ton, sehingga  megalami surplus 399.082 ton.

“Untuk mencapai target Zerro Impor jagung ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Sumut telah mengembangkan lahan penanaman jagung berintegrasi dengan lahan-lahan perkebunan, baik swasta maupun BUMN seluas 48 ribu hektar yang sedang melakukan replanting maupun perkebunan yang belum menghasilkan. Penanaman perdana telah dilakukan Pak Gubernur di Kabupaten Langkat baru-baru ini,”katanya

Sementara untuk produksi padi di tahun 2017 ditargetkan sebesar 5.204 juta ton lebih. Ada peningkatan, jika dibandingkan dengan produksi padi di tahun 2016 sebesar 4.960 juta ton lebih GKG (gabah kering giling).

Produksi di tahun 2016 juga ada kenaikan sebesar 14 persen, dibandingkan dengan produksi 2015. Peningkatan itu merupakan paling tinggi sepanjang sejarah berdirinya dinas yangmenangani pertanian itu. Artinya peningkatan produksi ini dapat menghidupi masyarakat Sumut selama 8 bulan.

Khusus cabe merah, ujar Azhar, target produksi di tahun 2017 sebesar 171.018 ton, ada peningkatan jika dibandingkan dengan produksi di tahun 2016 sebesar 160 ribu ton, walaupun Sumut masih surplus cabe, karena kebutuhan cabe di daerah ini hanya sebesar 28 ribu ton.

“Penyebab terjadinya kelangkaan dan mahalnya harga cabe akhir-akhir ini, dikarenakan petanani menjual cabenya ke luar propinsi, seperti ke Batam Kepri maupun Jakarta,”katanya.

Menurut Azhar, untuk mencapai target 2017 ini, pihaknya sudah melakukan berbagai terobosan dengan merehabilitasi jaringan irigasi pertanian, optimalisasi lahan(termasuk benih dan pupuk), pengembangan mekanisme pertanian yang bertujuan untuk peningkatan produksi, perbaikan jaringan irigasi dan pemeliharaan saluran,penyediaan benih yang bersumber dari pengembangan maupun produsen benih,penyediaan dan pengawasan terhadap pupuk subsidi, penyediaan alat mesinpertanian guna peningkatan kapasitas pra tanam, tanam dan pasca tanam.

Asuransi Petani       

Bahkan program “Paten” di bidang pertanian yang paling nyata bagi petani, jabar Azhar, tahun 2017 ini sudah diadakan kerja sama dengan pihak asuransi PT Jasindo untuk lahan pertanian seluas 53 ribu hektar di wilayah Sumut. Satu hektar lahan petani cukup hanya diasuransikan sebesar Rp36 ribu/sekali panen. Jika terjadi gagal panen, petani mendapat klaim asuransi sebesar Rp4 juta.

“Pada tahun 2016 kita telah realisasikan seluas 26 ribu hektar,” katanya.(Erris)

Related posts

Leave a Comment