Ditutup Presiden Jokowi, Sinode Godang Putuskan Pemberlakuan Sentralisasi Keuangan HKBP

Sinode Godang HKBP yang berlangsung di Seminarium Sipoholon Tapanuli Utara, sejak tanggal 24 hingga 27 Oktober 2022 kemarin ditutup oleh Presiden Joko Widodo secara virtual, Kamis (27/20/2022).

topmetro.news – Sinode Godang HKBP yang berlangsung di Seminarium Sipoholon Tapanuli Utara, sejak tanggal 24 hingga 27 Oktober 2022 kemarin ditutup oleh Presiden Joko Widodo secara virtual, Kamis (27/10/2022).

Di mana dalam sambutannya, Jokowi menyebut bahwa bangsa dan negara sedang menghadapi ujian berat. Situasi dunia, kata Presiden, penuh dengan gejolak dengan prediksi akan memasuki tahun-tahun yang gelap dan penuh dengan ketidakpastian.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun mengajak jemaat Huria Kristen Batak Protestan atau HKBP menjadikan ujian berat bangsa sebagai ladang pengabdian membantu sesama.

“Ujian berat yang sedang kita hadapi saat ini dapat menjadi ladang pengabdian untuk membantu keluarga jemaat dan sesama anak bangsa,” ucap Jokowi.

Tema dari Sinode Godang ke-66 HKBP itu sendiri adalah, ‘Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi Hukum Kristus’ (Galatia 6:2). Sedangkan subtema: Melalui tata dasar dan tata laksana yang lebih baik dan sentralisasi keuangan, HKBP semakin bersemangat meningkatkan pelayanannya di era digitalisasi.

Sentralisasi

Salah satu keputusan penting dalam Sinode Godang tersebut adalah soal sentralisasi keuangan HKBP. Putusan ini sendiri tertera dalam Pesan Sinode Godang HKBP yang dibacakan dalam warta pada ibadah di seluruh gereja HKBP se-Indonesia secara bersamaan, Minggu (30/10/2022).

“Secara mendalam dan sungguh-sungguh, Sinode Agung juga membahas dan akhirnya menetapkan berlakunya Sentralisasi Keuangan HKBP, setelah sebelumnya hal ini dibahas dalam berbagai aras pelayanan gereja kita. Sinode Agung juga menetapkan kewajiban setiap huria untuk disetor ke Pusat untuk program sentralisasi ini, yakni 55% dari potensi keuangan setiap huria,” demikian antara lain isi dari Pesan Sinode Godang tersebut.

Dalam pesan itu disebut, dana tersebutlah yang akan dipakai untuk menjalankan program resort, distrik, dan pusat, serta untuk perbelanjaan semua pelayan yang mendapat SK dari Ephorus HKBP.

“Dengan begitu setiap jemaat tidak lagi membiayai anggaran resort, anggaran distrik, maupun perbelanjaan semua pelayan yang ditugaskan Ephorus. Sentral atau pusatlah yang membiayainya. Sebanyak 45% yang tinggal di huria akan huria gunakan tersebut untuk program pelayanannya,” sebut Pesan Sinode Godang.

Pesan Sinode Godang menyebut, bahwa program sentralisasi ini sesungguhnya sudah sejak lama jadi harapan HKBP. Dengan harapan, bahwa dengan sentralisasi, pelayanan gereja akan semakin meningkat. Serta memberi kesempatan bagi huria dan pelayannya menjalankan berbagai inovasi dan kreasi. Sekaligus mengatasi berbagai kesulitan terkait dengan mutasi dan Dana Pensiun.

Amandemen

Selain itu, setelah melalui berbagai pembahasan mendalam di aras huria, resort, dan distrik, Sinode Godang juga menetapkan Amandemen IV Tata Gereja HKBP 2002. Yaitu, memperbaiki hal kepesertaan ke Sinode Agung 2024 dan hal sentralisasi keuangan. Demikian juga dengan hal yang berkaitan dengan pemakaian teknologi dalam pelayanan gereja.

Amandemen tata gereja tersebut akan berlaku sejak 1 Januari 2023.

Pada bagian lain Pesan Sinode Godang, terlihat pelayanan HKBP yang semakin meningkat secara signifikan. Dalam hal Dana Pensiun, terlihat berbagai upaya dan kesungguhan gereja untuk menyelesaikan tanggung jawabnya.

Sinode Agung menetapkan agar Dana Pensiun HKBP beralih dari Dana Pensiun Manfaat Pasti ke Dana Pensiun Iuran Pasti. Sinode Agung juga menyampaikan terima kasih kepada semua warga dan pelayan HKBP yang ikut serta membantu Dana Pensiun HKBP.

Juga terlihat jelas, selama Pandemi Covid-19, HKBP semakin terlatih di dalam memakai Teknologi Informasi (IT) untuk mengembangkan pelayanan. Peningkatan juga terjadi dalam hal pembenahan aset HKBP dan keikutsertaan HKBP dalam berbagai gerakan ekumenis.

Sinode Godang juga menggumuli berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia. Termasuk Perang Ukraina dan berbagai perang lainnya yang terjadi di berbagai kawasan dunia ini.

Sinode Godang juga menggumuli isu-isu publik seperti kerusakan lingkungan hidup, persoalan tanah adat, pelecehan dan kekerasan seksual. Seturut dengan Konfessi HKBP, warga dan pelayan HKBP harus ikut serta untuk mengatasi berbagai kerusakan lingkungan, pelecehan dan kekerasan seksual.

Gempa bumi yang terjadi di Tapanuli Utara yang terjadi awal Oktober 2022 tidak luput dari pergumulan Sinode Godang HKBP. Gempa tersebut menimbulkan banyak kerusakan rumah-rumah penduduk dan bangunan gereja. Sinode Godang berdoa untuk para korban supaya memperoleh kekuatan dariNya.

Sinode Godang juga mensyukuri bantuan yang datang dari jemaat-jemaat HKBP yang membantu para korban bangkit dari keterpurukan.

sumber | Warta HKBP

Related posts

Leave a Comment