‘Check Point’ SPKLU, GM PLN UID Sumut Uji Efektivitas Lokasi SPKLU di Jalur Lintas Sumatera

Dari waktu ke waktu, jumlah pengguna mobil listrik di Sumatera Utara terus bertambah. Apalagi dengan adanya fakta, bahwa mobil listrik yang identik sebagai kendaraan yang cocok di perkotaan, ternyata nyaman juga untuk perjalanan jauh.

topmetro.news – Dari waktu ke waktu, jumlah pengguna mobil listrik di Sumatera Utara terus bertambah. Apalagi dengan adanya fakta, bahwa mobil listrik yang identik sebagai kendaraan yang cocok di perkotaan, ternyata nyaman juga untuk perjalanan jauh.

Tidak hanya itu. Dalam menjawab kebutuhan pengisian daya baterai mobil dalam perjalanan jauh, PLN telah membangun sejumlah SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di Sumatera Utara.

General Manager PLN UID Sumatera Utara Awaluddin Hafid dalam Inspeksi Siaga Lebaran, juga melakukan ‘touring’ menggunakan mobil listrik. Pada ‘touring’ itu, ia menyambangi sejumlah SPKLU yang berada di Lintas Sumatera Utara dari tanggal 23 hingga 26 April 2023.

‘Touring’ menggunakan mobil listrik tersebut menempuh rute Medan menuju Parapat. Kemudian berlanjut menuju Berastagi melalui Doloksanggul dan kembali lagi ke Medan.

“Kegiatan ini sebagai bentuk pembuktian dan sosialisasi kepada masyarakat Sumatera Utara, bahwa pemilik kendaraan listrik tidak perlu khawatir kehabisan baterai kendaraannya saat melakukan perjalanan jauh. Tidak hanya itu, ‘touring’ ini dilakukan untuk mengetahui berapa konsumsi baterai yang dihabiskan mobil listrik selama perjalanan jauh tersebut,” kata Awaluddin.

Perjalanan berawal dari Medan dengan kondisi baterai seratus persen. Rute ke Parapat menempuh jarak 175 kilometer. Di mana perjalanan dari Medan menuju Pematang Siantar melewati arus jalan yang ramai lancar. Selanjutnya perjalanan dari Pematang Siantar menuju Parapat mengalami kendala kemacetan hingga 5 jam.

Setiba di Parapat, kondisi baterai mobil listrik tersisa 47 persen. Perjalanan ini menghabiskan baterai kendaraan mobil listrik sebanyak 44,22 ‘kilowatt hour’ (kWh). Kemudian, pengisian baterai berlangsung di SPKLU Parapat.

Keesokan harinya, perjalanan ke Balige menempuh jarak 59,8 kilometer. Setiba di Balige, kondisi baterai mobil listrik tersisa 82 persen. Perjalanan ini menghabiskan baterai sebanyak 14,9 ‘kilowatt hour’ (kWh). Sebelum melanjutkan perjalanan, mobil listrik melakukan pengisian baterai di SPKLU Balige.

Perjalanan lanjut dari Balige menuju Berastagi melewati Doloksanggul dengan menempuh jarak 205 kilometer. Tiba di Berastagi kondisi baterai mobil listrik tersisa 49 persen. Perjalanan dari Balige menuju Berastagi menghabiskan baterai sebanyak 39,69 ‘kilowatt hour’ (kWh). Selanjutnya, pengisian baterai berlangsung di SPKLU Berastagi.

‘Touring’ kemudian berlanjut dari Berastagi menuju Medan, menempuh jarak 63,2 kilometer. Perjalanan dari Berastagi menuju Medan melalui arus jalan yang ramai lancar. Tiba di Medan kondisi baterai mobil listrik tersisa 88 persen. Perjalanan menuju Medan menghabiskan baterai sebanyak 12 ‘kilowatt hour’ (kWh). Jika dikonversi ke Rupiah sebesar Rp29.601.

‘Touring’ menggunakan mobil listrik ini menempuh jarak 439,8 kilometer dengan total konsumsi baterai sebesar 110,81 ‘kilowatt hour’ (kWh). “Apabila dikonversi ke dalam rupiah, perjalanan ini menghabiskan biaya sebesar 268.118 rupiah. ‘Touring’ ini membuktikan bahwa menggunakan kendaraan listrik jauh lebih murah daripada menggunakan kendaraan konvensional. Mari beralih ke kendaraan listrik yang ramah lingkungan, sehingga ‘Net Zero Emission’ dapat terwujud,” tutup Awaluddin.

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment