TOPMETRO.NEWS – Masyarakat Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu semakin resah berkaitan aksi perampokan sepedamotor bermoduskan kolektor perusahaan leasing.
Parahnya, dalam beraksi melakukan perampokan, mereka tidak segan-segan menarik pengemudi saat berada diatas kendaraannya. Belakangan diketahui, pelaku merupakan sekelompok warga yang diketuai Par warga Rantauprapat.
Seperti yang dialami RW Siregar (32) warga Rantauprapat pada Selasa (7/3). Saat itu sekitar pukul 11.00 WIB di jalan Sisingamangaraja Rantauprapat sekitaran SPBU Simpang Mangga.Diceritakannya, awalnya dia dipepet tiga orang dengan dua sepedamotor.
Tiba-tiba Paris menyetop agar berhenti karena sesuatu. Tidak merasa bersalah, RW Siregar menuruti permintaan Par dan dua rekannya lagi.Setelah berhenti, Par mengatakan dia ingin membicarakan sesuatu terkait sepedamotor.
“Iya, itu si Paris. Jadi saya jawab, masalah apa dengan kereta. Sedangkan yang dua lagi mengelilingi saya,” ujarnya.
Setelah beberapa saat, Par mempersilahkan RW Siregar untuk pergi.
Baru beberapa saat bergerak, dia kembali dipepet Par dengan sepedamotornya dan nyaris terjatuh. Setelah berhenti, Par berteriak agar rekannya bertindak.
“Tiba-tiba si Paris pergi dan berteriak selesaikan ini ya. Disitulah kunci kereta saya ditarik oleh kawan Paris dan satunya lagi memegangi saya. Setelah itu kereta saya dibawa ke kantor PT MCF jalan Sisingamangaraja,” ujarnya.
Dirinya sendiri tidak mengetahui pasti apa penyebabnya, apalagi saat perampasan dan perampokan tersebut tindakan Par dan kawan-kawannya seperti telah terlatih. “Kalau saya lihat, mereka memang pemain,” sambung RW Siregar.
Selanjutnya, melihat adanya aksi perampokan sepedamotor didepan umum tersebut, warga berduyun-duyun mengerumuni kantor PT MCF, apalagi RW Siregar sempat memanggil rekan-rekannya.
Sementara, Ismail disebut-sebut sebagai Koordinator Kolektor PT MCF-MAF ketika dimintai tanggapan sekaitan adanya sepedamotor yang dirampok, mengakui bahwa Par cs tidak lagi dapat dimintai konfirmasinya.
Saat ditanya apa dasar pihaknya melakukan perampokan sepedamotor dijalan umum, Ismail memilih diam sembari menjelaskan bahwa Par cs tidak lagi dapat dihubunginya dan tidak diketahui dimana posisinya.
Amatan dilokasi, keributan terkait penolakan aksi perampokan tersebut akhirnya jadi perhatian aparat kepolisian. Disana terlihat Kasat Shabara Polres Labuhanbatu, AKP S Tarigan beserta anggota membawa sepedamotor dan korban langsung melaporkannya saat itu.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP M Firdaus dimintai tanggapan atas aksi perampasan dan perampokan, menegaskan bahwa tindakan penarikan paksa tidak boleh dilakukan.
“Saya akan lanjuti laporannya, tentu kita kumpulkan bukti-bukti dulu untuk menentukan duduk perkaranya,” ujarnya.Menanggapi itu, Ketua Information Corruption Watch (ICW) Kabupaten Labuhanbatu, Jansen Nainggolan menegaskan, kondisi itu telah bertahun-tahun terjadi, bahkan sebelumnya dirinya sudah menaikkan spanduk permintaan agar pihak Polres dan Kejaksaan melakukan penertiban.
Pasalnya, selain tanpa dasar, dia menilai oknum perampas tidak memikirkan keselamatan pengemudi. “Bahkan saya melihat anak sekolahpun ditarik-tarik pelaku dan tidak segan-segan memukul,” tegasnya.
Agar masyarakat tidak resah dan adanya penerapan hukum, dirinya berharap pihak aparat secepatnya bertindak. “Kita takutkan masyarakat jenuh dan khilaf, lebih bahaya lagi, bisa jadi tidak kondusif. Kasihan masyarakat jadi bulan-bulan saja dan tangkap Paris cs,” pintanya. (TM-016)