TOPMETRO.NEWS – Desas-desus pembuatan tombol “dislike” atau “jempol ke bawah” di Facebook selalu saja muncul dan ramai dibicarakan.
Meski begitu dapat dipastikan tombol itu tak akan terwujud.
CEO Facebook Mark Zuckerberg sendiri telah berulang kali mengatakan bahwa perusahaan tidak akan pernah membuat tombol “dislike”. Alasannya, tombol tersebut bertentangan dengan prinsip utama Facebook.
Seperti dilansir tribunbali sesaat lalu, desas-desus mengenai tombol “dislike” malah kembali ramai.
Penyebabnya ditemukannya tombol “jempol ke bawah” yang sedang diuji coba dalam layanan Messenger.
Tombol “jempol ke bawah” itu pun sudah dikonfirmasi memang benar ada dan sedang diuji coba.
Tetapi satu hal yang perlu dicatat, keberadaan tombol itu tidak berarti akan muncul sebagai reaksi di bawah setiap konten di linimasa Facebook.
Pasalnya, Facebook dan Messenger layanan yang benar-benar berbeda. Emoticon di Facebook dan Messenger pun diperlakukan berbeda.
Di Messenger, emoticon tak memiliki label apa pun dan berfungsi sebagai ekspresi tambahan dalam percakapan pribadi. Fungsi emoticon ini sama seperti yang ada di layanan pesan instan lain, seperti WhatsApp.
Zuckerberg sendiri tak memberi kepastian mengenai tombol “dislike”. Sejak 2014 lalu, dia hanya mengatakan bahwa timnya sedang memikirkan kemungkinan membuat tombol itu, tanpa pernah ada tindakan serius.
Selain itu, tujuan utama Facebook membuat tombol reaksi (love, haha, wow, sad, dan angry) adalah untuk memicu empati para penggunanya. Tombol “dislike” kelihatannya tidak termasuk ke dalam tujuan tersebut. (tb)