TOPMETRO.NEWS – Militer Amerika Serikat (AS) akan menyebar Drone bersenjata akan mampu menembak target militer di wilayah Korea Utara (Korut). Rencana penyebaran pesawat nirawak bersenjata AS itu diungkap sumber militer Korsel kepada kantor berita Yonhap, Senin (13/3).
”Angkatan Darat AS telah mulai proses untuk mengirimkan skuadron, yang akan mengoperasikan pesawat nirawak Gray Eagle untuk unit AS di Gunsan (274 km sebelah selatan Seoul),” kata seorang pejabat militer Korsel yang menolak disebutkan namanya.
Sumber itu tidak memberikan rincian yang tepat, termasuk waktu kepastian penyebaran drone AS. Namun, dia memastikan bahwa penguatan pangkalan udara AS di Gunsan yang menjadi rumah bagi divisi 8 Fighter Wing Angkatan Udara AS sedang dibahas.
Pejabat itu mencatat bahwa jika perang habis-habisan di semenanjung Korea pecah, maka sistem drone Gray Eagle bisa melenyapkan infrastruktur militer penting di Pyongyang dari garis demarkasi kedua Korea.
Drone Grey Eagle dikembangkan oleh General Atomics. Pesawat nirawak ini dapat dipersenjatai dengan empat rudal udara AGM-114 Hellfire maupun empat bom GBU-44. Drone ini dapat beroperasi selama kurang lebih 36 jam di ketinggian hingga 7.600 meter dengan jangkauan 400 kilometer.
Menurut Washington Post, pesawat tak berawak tersebut telah diterbangkan untuk misi tempur di Irak sebagai bagian dari kampanye koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin AS. Satu unit drone Gray Eagle hilang dalam aksi di Irak pada tahun lalu, dan tiga lainnya jatuh di Afghanistan.
Rencana penyebaran drone AS ini muncul di tengah ketegangan di semenanjung Korea. Korut pada beberapa hari yang lalu telah menembakkan empat rudal balistik ke laut Jepang sebagai respons latihan militer besar-besaran AS dan Korsel yang diberi nama Foal Eagle.(TMN)