Diduga Curi Arus Listrik, Proyek Pembangunan Wiswa Atlet Disporasu Dirazia P2TL PLN

diduga curi arus listrik

topmetro.news – Tim Gabungan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) PLN Rayon Medan Timur melakukan razia di proyek Pembangunan wisma atlet Dispora Sumut, Jalan Iskandar/Pancing, Medan, karena diduga curi arus listrik, Kamis (19/9/2019).

“Dari data yang kita terima, permohonan di proyek tersebut sebesar 1.300 watt ini sama dengan 6 amper. Juga sudah saya pertanyakan, kenapa cuma 1.300 watt dan disebut mereka hanya untuk penerangan,” kata Manager PLN Rayon Medan Timur, Hasan kepada topmetro.news (grup Koran TOP METRO), di ruang kerjanya.

Hasan menambahkan, dari permohonan yang diterima mereka meminta izin Tarpes (Tarif Penerangan Sementara) dan ada menggunakan genset.

Diduga Curi Arus Listrik, Petugas 80 Amper dari Pengajuan Hanya 6 Amper

“Setelah kita cek ke lapangan, proses tarpes tersebut memang dipasang MCB yang 6 amper. Lalu kita suruh mereka kerja dan ternyata listriknya ngetrip. Dan setelah kita coba juga dengan kondisi MCB yang di los, maka terukur lah sebesar 80 amper,” terang Hasan.

Diduga Curi Arus Listrik

Jadi, lanjut Hasan, kami akan menagihkan tagihan susulan dan mereka melakukan permohonan ulang Tarpes kembali.

“Mereka akan buat permohonan ulang Tarpes. Dengan catatan yang pemakaian sebelumnya akan ditagih lagi berdasarkan daya yang didapat petugas. Jika mereka tidak mau akan kita perkarakan,” jelasnya.

Proyek Dijaga Pria Berseragam TNI

Pantauan di lokasi Proyek, terlihat pria berseragam TNI. Namun, saat tim topmetro.news mempertanyakan keberadaannya pria tersebut, ia pun menjawab dengan ketus.

“Saya Babinsa disini. Ayo orang PLN foto orang ini (tim topmetro.news, red),” kata pria yang diketahui bernama R Sihombing tersebut dengan nada tinggi.

Seperti berita sebelumnya, Pembangungan wiswa atlet di Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) Sumut, Jalan Willem Iskandar/Pancing, Medan yang bermula pada tahun 2018 lalu masih terus berlanjut.

Proyek bersumber dari Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) 2019 senilai Rp24.615.447.001.82 yang dikerjakan PT Renata Gina Abadi diperkirakan akan selesai akhir tahun ini.

Namun ada kejanggalan yang terjadi saat topmetro.news (grup Koran Top Metro) menyambangi bangunan yang persis berada tepat di depan kantor Dispora Sumut tersebut.

Baca Juga: Ada Apa Dengan Listrik di Pembangunan Wisma Atlet Dispora Sumut?

Pasalnya, aliran listrik yang digunakan para pekerja untuk pembangunan itu diduga tidak wajar. Sepasang kabel berwarna hitam yang berasal dari lokasi pekerjaan proyek terlihat tersambung ditengah kabel trafo milik PLN tanpa MCB (Miniature Circuit Breaker) PLN.

Diduga Curi Arus Listrik

Saat tim mempertanyakan hal tersebut kepada salah seorang bagian logistik PT Renata Gina Abadi bernama Deni, iapun menyebut bahwa pemasangan kabel Pembangungan wiswa atlet tersebut dilakukan oleh pihak PLN sendiri.

Kwitansi Pembayaran Tanpa Stempel

“Kita ajukan ke pihak PLN dan mereka yang pasang sendiri. Bahkan kita sudah bayar sembilan juta untuk pemasangan aliran listrik tersebut,” katanya kepada topmetro.news, pada Kamis (12/9/2019) sembari menunjukan kwitansi pembayaran (tanpa stempel dan materai,red).

Namun anehnya, dari sisi kanan gedung pembangungan wiswa atlet terlihat MCB jenis token milik PLN, tetapi dalam keadaan mati. Kenapa tidak menggunakan MCB token, Deni berdalih bahwa kekuatan daya MCB tersebut hanya 1600 watt, sementara mereka memerlukan daya 11.000 watt.

“Kalau hanya 1600 waat tidak cukup untuk mengerjakan proyek ini,” tambah Deni lagi.

Sedangkan, Sekertaris Dispora Sumut, Rudi Rinaldi mengaku, pihaknya tidak mengetahui pasti peristiwa tersebut. Namun, pria nomor dua di Dispora Sumut tersebut membenarkan, bahwa pengerjaan proyek pembangungan wiswa atlet ini masuk tahap kedua dengan kontraktor yang berbeda.

“Ini kontraktor yang kedua, rencananya proyek ini selesai pada akhir tahun ini,” ucapnya saat diwawancari topmetro.news di ruang kerjanya, Jumat (13/9/2019).

Sementara itu, Kadis Dispora Sumut, Baharuddin Siagian saat dikonfirmasi melalui messenger tidak menjawab. Namun, terlihat pesan tersebut telah terbaca pukul 21.50, Kamis (12/9/2019) kemarin.

Penulis | Yofe

Related posts

Leave a Comment