TOPMETRO.NEWS – Beberapa bulan terakhir banyak kasus pelecehan seksual melibatkan anak di bawah umur, khususnya di Kota Siantar.
Hal ini menjadi perhatian dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Siantar Ustad M Ali Lubis. Dia menyebutkan, untuk menekan tingginya pelecehan seksual terhadap anak dimulai dari dalam rumah hingga pulang sekolah dengan memberikan hal-hal yang positif.
Beberapa kasus seperti siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) inisial (SR) yang diperkosa 8 orang. Yang terbaru seorang siswi SMA Swasta di Jalan Sangnaulauh, Kecamatan Siantar Timur, menjadi korban pencabulan.
Awalnya korban inisial FHG (15) diduga hilang dan ternyata dibawa seorang supir yang merupakan pacarnya sendiri. Akhirnya korban mengaku telah dicabuli sebanyak 2 kali.
Melihat hal itu, Ali Lubis menyebutkan perlunya perhatian serius dari orang tua dalam mendidik anaknya.
“Dimana sebelum keluar rumah, mereka (orang tua) juga harus membekali anak-anak dengan agama. Selain itu juga orang tua jangan cuek dengan pergaulan anaknya. Kan lucu masa ayam tidak pulang sore hari dicari, sedangkan anak sampai tengah malam pulang tak dicari, itulah pemicunya,” ucap Ali Lubis, Selasa (28/2/2017)
Selain orang tua kata Ali Lubis, peran dari Pemerintah dan Kepolisian juga penting dalam menekan kasus tersebut. Menurut Ali Lubis, pemerintah harus memberikan kegiatan-kegiatan yang positif bagi para remaja.
Sedang untuk pihak Kepolisian kata Ali Lubis, harus bisa memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku sehingga menimbulkan efek jera.
Lanjutnya, usai pulang sekolah itu yang penting, agar anak-anak tidak kemana-kemana dan melakukan tindakan diluar jalur karena tidak adanya kegiatan mereka.
Sebaiknya mereka (anak-anak) diberikan kegiatan-kegiatan positif, seperti mengaji, atau olahraga atau yang lainnya. Sehingga disibukkan dengan kegiatan itu. Kepolisian juga harus menangkap pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal.
“Pokoknya semua pihak harus berperan aktif dalam menanganinya, termasuk agama,” sebut Ali Lubis seperti disiarkan hetanews. (hn)