Warga Pekan Dolok Masihul Keluhkan Bansos Rumah Ibadah

warga Dolok Masihul

topmetro.news – Bansos untuk rumah ibadah dan persoalan permainan ketangkasan yang membuat masyarakat resah serta persoalan pendidikan masa Covid-19 menjadi keluhan warga Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul, Sergai.

Hal itu muncul saat anggota DPRD Sumut Dimas Triadji SIKom menggelar reses, Rabu (9/9/2020). Hadir pada reses tersebut tokoh masyarakat H Fuadi Pasaribu, Lurah Pekan Dolok Masihul Husnul Arifin, dan perwakilan Polsek Dolok Masihul.

Pada reses tersebut seorang warga, Daipa Permas, mengatakan, untuk bansos untuk rumah ibadah, khususnya Musholla Nursofa sudah pernah berlangsung survei oleh tim dari Pemprov Sumut. Namun pasca-survei tersebut, belum ada satu pun kabar atau progress terhadap bansos tersebut.

“Awalnya rumah ibadah ini berupa musholla. Namun seiring perkembangan zaman, kita ubah menjadi mesjid. Saat ini seluruh warganya tengah berjuang bahu-membahu untuk membangun yang dananya tidak sedikit sekitar Rp500 juta lebih,” jelas Daipa.

Survei Mesjid

Daipa juga menerangkan bahwa, untuk pembangunan rumah ibadah ini, beberapa hari lalu tim survei dari Pemprov Sumut sudah mendatangi lokasi mesjid. Sekaligus mengecek berkas yang telah mereka ajukan sebelumnya.

“Namun hingga saat ini belum ada terlihat realisasi pencairan dana bansos tersebut. Kita kurang tahu apakah berkas kurang lengkap atau ada hal lain yang memang kurang memenuhi syarat. Untuk itu kita mohon kepada Bapak Dimas agar membantu kami dalam hal ini,” tuturnya.

Sementara untuk persoalan permainan ketangkasan, kata salah seorang warga, Habib Rangkuti, telah menimbulkan keresahan. Permainan berada pada ruko nomor 15 dan 53 Pekan Dolok Masihul. Pasalnya, selain permainan itu, lokasi tersebut juga menjadi transaksi narkoba dan kabarnya juga ada pekerja seks komersial.

Sementara warga lainnya, Supriadi Batubara, mengeluhkan masih belum bukanya sekolah-sekolah selama New Normal. “Saya sangat heran. Masa Covid-19 ini cuma sekolah-sekolah yang belum buka. Proses belajarnya pun masih daring. Sementara pasar, mall, tempat pariwisata, dan keramaian lainnya sudah lama buka. Jadi kami mohon kepada Bapak untuk segera menindaklanjuti apa yang menjadi keluhan kami,” ucapnya.

Cek Bansos

Menanggapi keluhan warga, Dimas berjanji akan menindaklanjutinya. “Saya akan mengkroscek kembali berkas bansos Musholla Nursofa itu di Kesbang Pemprovsu. Kita akan lihat apakah ada berkas yang kurang syaratnya. Kalau ada yang kurang, segera dilengkapi kembali,” ujar Dimas.

Untuk persoalan penyakit masyarakat, lanjut politisi Partai NasDem ini, ia menghimbau kepada seluruh unsur dan elemen masyarakat supaya bekerjasama dengan pihak kepolisian. Antara lain, meminta secara baik-baik agar lokalisasi tersebut tutup, kalau memang sudah sangat meresahkan.

“Karena laporan warga tadi, sampai ada transaksi narkoba dan kabar-kabarnya juga ada PSK. Ini kan sudah tidak baik dan sangat meresahkan,” katanya. Maka menurut anggota dewan ini, harus ada penindakan dengan segara.

Terkait persoalan masih tutupnya sekolah, masih katanya, karena pemerintah tidak ingin para generasi bangsa terpapar Virus Corona. Pengawasan yang oleh pihak sekolah nantinya juga tidak bisa maksimal. Apalagi siswa tingkat dasar (SD).

“Rasio pengawasan guru terhadap siswa tidak bisa terjamin maksimal. Pasti akan kewalahan. Terutama menjaga atau mengawasi siswa tingkat SD. Ini lebih sulit dibanding siswa SMA. Maka dari itu, pemerintah tidak mau ambil risiko dan kondisi kemungkinan sampai akhir tahun 2020,” pungkasnya.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment