Simpan Belasan Ribu Bakteri, Smartphone Bisa Membunuh Otak

topmetro.news – Kehadiran smartphone dewasa ini tampaknya telah menjadikan beberapa masyarakat bergantung pada perangkat mobile tersebut. Padahal, ketergantungan smartphone secara berlebih, memengaruhi kemampuan menyimpan memori jangka panjang.

Sebagaimana dilaporkan IBTimes, ketergantungan smartphone dan internet menyebabkan penggunanya menggunakan otak jauh lebih sedikit dibanding nenek moyang. Ahli psikologi dan perusahaan keamanan memperingatkan, hal itu memengaruhi kemampuan kita membuat dan menyimpan memori jangka panjang.

Perusahaan keamanan Kaspersky Lab mengutarakan, saat ini terlalu banyak orang yang menyerahkan informasi penting, seperti alamat rumah dan nomor telefon, pada perangkat mobile sebagai pengingat dan menggantikan peran otak.

Menjadi Pelupa Berat

Kaspersky sendiri melakukan studi internasional kepada 6.000 konsumen yang ketergantungan smartphone berusia 16 tahun dan di atasnya di enam negara di Eropa. Penelitian tersebut mendapati 47 persen dari semua pengguna tidak bisa mengingat nomor telefon rumah mereka dari masa kecil, 49 persen tidak bisa mengingat nomor telefon pasangan mereka, 57 persen tidak bisa mengingat nomor telefon pekerjaan mereka, dan 71 persen tidak bisa mengingat nomor ponsel anak mereka.

Bahkan ketika diajukan pertanyaan tentang sesuatu hal, 36 persen dari semua respons lebih suka memeriksa jawabannya via internet daripada berusaha sendiri. Angka ini meningkat menjadi 40 persen di atara pengguna berusia 45 atau lebih.

Para psikolog menegaskan, tidak bersusah payah menghafal fakta-fakta dan informasi bisa merugikan otak yang disebut ‘Digital Amnesia’. Menurut Dr Maria Wimber, dosen dari Universitas of Birmingham School of Psychology, penelitian sebelumnya telah berulang kali mendemonstrasikan bahwa mengingat informasi secara aktif cara yang paling efisien untuk membuat memori permanen.

Simpan Belasan Ribu Bakteri

Hal lain lagi, sebagian orang mengira, toilet dan tempat sampah adalah tempat favorit berkumpulnya segala jenis bakteri. Siapa sangka, menurut penelitian, smartphone juga merupakan lahan empuk bagi banyak bakteri berdiam.

Peneliti melakukan pengujian untuk melihat seberapa banyak bakteri yang mungkin terkumpul di smartphone. Dengan mengambil sampel 30 smartphone dan tablet yang telah digunakan sehari-hari, peneliti lantas menyeka gawai menggunakan kapas yang telah dilumuri dengan pembersih khusus untuk melihat seberapa kotor, sekaligus menghitung berapa banyak jumlah bakteri yang ada dalam satu sekaan kapas.

Hasilnya, satu tablet dapat memiliki 600 bakteri staphylococcus aureus. Itu dilihat dari kapas yang digunakan untuk menyeka (membersihkan) perangkat tersebut.

Bahkan, tablet yang paling kotor, bisa memiliki hingga 15.000 bakteri enterobacteria, tiap satu sekaan kapas. Namun untuk kasus tablet dan smartphone yang tidak terlalu kotor, hasilnya 8 dari 30 tablet dan 7 dari 30 smartphone, bisa memiliki 1.000 bakteri enterobacteria per satu kali seka.

Jarang Membersihkan Gadget

Berkumpulnya bakteri dalam jumlah besar itu, karena satu alasan, yakni sebagian besar orang jarang membersihkan tablet atau smartphone mereka, ataupun jika dibersihkan tidak dilakukan dengan benar.

Menyadari akan hal itu, industri teknologi telah membuat sebuah solusi untuk mengatasi masalah bakteri pada smartphone. Beberapa waktu lalu, Corning diketahui telah mendesain layar Gorilla Glass antimikroba untuk konsumen. Layar tersebut diterapkan pada smartphone ZTE Axon.

Perusahaan mengklaim layar tersebut mampu membunuh hingga 99 persen bakteri di layar.

Sementara itu, Microsoft juga tengah mendesain sebuah fitur yang dinamakan UV light system di perangkat pintar. Fitur ini diklaim dapat secara otomatis membunuh bakteri yang ada di perangkat mobile. Mereka akan menempatkan teknologi tersebut pada generasi masa depan Lumia tablet Surface. (TM-RED)

sumber: okezone.com

Related posts

Leave a Comment