Bupati Karo Jawab 11 Poin Tuntutan Aksi Demo Ribuan Warga Desa Batukarang

Bupati Karo

topmetro.news – Bupati Karo, Terkelin Brahmana, SH, menindaklanjuti 11 poin tuntutan aksi demo ribuan warga desa Batukarang, pada Kamis (19/4/2018) kemarin. Ditemani Wakil Bupati, Cory S Sebayang, Sekda Kabupaten Karo, Kamperas Terkelin Purba, Kapolres AKBP Benny Remus Hutajulu, Sik dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Karo, Terkelin kunjungi desa Batukarang, pada Jumat (20/4/2018).

“Sesuai dengan 11 poin tuntutan warga desa Batukarang yang menyampaikan aspirasinya kemarin ke kantor DPRD dan kantor Bupati Karo, maka hari ini saya datang bersama ibu Wakil Bupati, kepala OPD terkait dan unsur FKPD Kabupaten Karo ingin mendengarkan secara langsung aspirasi yang disampaikan. Hal-hal apa saja yang di butuhkan dan diharapkan. Seperti kebutuhan pembangunan infrastruktur, pertanian, pendidikan, kesehatan, dan lainnya akibat dampak bencana Gunung Sinabung yang berkepanjangan,” kata Bupati.

Tentunya, lanjut Terkelin, dari hasil runggu ini nanti akan diketahui mana yang bisa dikerjakan oleh masyarakat, apa yang bisa dikerjakan oleh Pemkab Karo.

“Tapi perlu diketahui bahwa semuanya harus sesuai mekanisme dan aturan yang ada. Yang tidak bisa dikerjakan Pemkab Karo, kami akan berkoordinasi dengan Provinsi hingga ke Pemerintah Pusat untuk menuntaskan segala persoalan yang ada,” terang Bupati Terkelin Brahmana sembari memperkenalkan satu persatu pimpinan OPD terkait penanganan bencana erupsi Sinabung.

Dipesankan Bupati, bahwa jambur desa merupakan tempat yang sakral bagi masyarakat Karo, tempat kegiatan suka dan duka, runggu (musyawarah-red) dan kegiatan lain yang bersifat baik.

“Sesuai dengan semangat kearifan lokal kita, jambur ini dimanfaatkan untuk tempat berkumpul (runggu) untuk menyelesaikan suatu persoalan secara bersama sama, karena jambur merupakan warisan budaya bernilai tinggi dari leluhur kita,” papar Terkelin Brahmana.

Sementara Kapolres Tanah Karo, Kapolres AKBP Benny Remus Hutajulu, Sik mengapresiasi keharmonisan dan semangat kebersamaan warga desa Batukarang mulai dari aksi unjuk rasa hingga runggu hari itu.

“Luar biasa kuatnya kebersamaan warga desa ini, demo nya pun kemarin tertib dan betul-betul penyampaian aspirasi secara damai,” puji Kapolres.

Namun perlu saya luruskan, ujar orang nomor satu di Polres Karo itu, bahwa ada berita tidak benar (hoax) yang berkembang di masyarakat Karo, yaitu ada uang ratusan milyar di kantor Bupati Karo. Nah, itu tidak benar.

“Kami bersama Kejari Karo selalu monitor penggunaan anggaran Pemkab Karo agar tepat sasaran untuk kepentingan pembangunan dan masyarakat,” jelasnya.

Ditambahkannya, soal 11 usulan atau tuntutan warga desa Batukarang, mungkin ada yang bisa langsung dipenuhi ada juga yang tidak bisa, karena dibatasi mekanisme dan aturan. Namun demikian tentunya semuanya bisa dikordinasikan dengan provinsi maupun ke pemerintah pusat, ujarnya.

Ketua Aksi Demo sekaligus Penanggungjawab demo, Ir Andareas Ginting MP, Polo Ginting, Ketua Karang Taruna desa Batu Karang, Dedi Hasanov Bangun dan Ismin Bangun mengungkapkan 11 poin tuntutan mereka, yakni, akibat pertanian gagal total, para orang tua tidak mampu lagi memenuhi biaya pendidikan anak.

Untuk itu kami menuntut agar biaya anak sekolah hingga perguruan tinggi disubsidi pemerintah. Selanjutnya, bantuan pertanian, kesehatan, normalisasi jaringan irigasi yang tertimbun pasir akibat seringnya muntahan debu Sinabung. Normalisasi itu harus dilakukan secara rutin.

Selanjutnya menyangkut krisis air bersih, PDAM Tirtamalem sudah lama tidak beroperasi, hampir dua tahun. Karena sumber mata air “Lau Naga” airnya sudah kering. Untuk itu, agar segera dibangun di sumber mata air yang baru. Akibat erupsi Sinabung yang berkepanjangan banyak seng atap rumah warga rusak, beberapa tahun lalu pernah didata atap seng rumah warga yang rusak, namun hingga hari ini, satu buah seng pun tidak ada sampai ke desa.

“Disamping desa kami terdampak, tolong pak Bupati perbaikan infrastruktur jalan yang sudah rusak parah agar dianggarkan perbaikannya. Selanjutnya, perlunya pembekalan bencana secara rutin, pemeriksaan kulitas air bersih, apakah air yang sehari-hari kami gunakan masih memenuhi standar kesehatan atau tidak. Terakhir, bantuan gizi untuk lansia dan anak-anak. Semunya itu murni akibat bencana erupsi abu vulkanik Sinabung,” lontarnya.

Menyikapi usulan maupun tuntutan warga, Bupati Karo Terkelin Brahmana mempersilahkan satu persatu kepala OPD Pemkab Karo untuk menjawab sesuai tupoksinya masing-masing.

“Sebanyak 80 ribu lembar seng untuk 15 desa terdampak Sinabung sudah diusulkan BPBD Kabupaten Karo, di Musrembang Provsu dan pemerintah pusat,” ujar Sekretaris BPBD Sarjana Ginting dan Kabid RR BPBD, Suharta Sembiring.

Menyangkut penambahan Kartu Indonesia Sehat (KIS) datanya dari pusat. Namun demikian kalau memang mau ditambahi karena dampak bencana Sinabung, sepanjang sesuai aturan diusulkan melalui pemerintahan desa. Permintaan warga agar ada satu orang dokter di desa Batukarang, Kepala Dinas Kesehatan Irma Sembiring Mkes menyanggupinya.

“Dalam waktu dekat segera direalisasikan,” ujar Kadiskes.

Padat Penduduk

Menjelang berakhirnya runggu, perwakilan BPD desa Batukarang, Temanta Bangun mengutarakan pentingnya pemekaran desa Batukarang, mengingat desa itu sudah terlalu padat penduduknya, yakni sekitar 1.700 KK. Saat itu juga Bupati Karo setujui adanya usulan pemekaran namun harus sesuai regulasi yang ada dan dirapatkan dengan DPRD Karo untuk dibuatkan Perda-nya.

Melalui Asisten Pemerintahan, Drs Suang Karo-karo dan Kepala Bagian Kemasyarakatan dan Bina Pemerintahan Desa/Kelurahan Setdakab Karo, Eva Angela, S.SS, MM memberi respon positif pemekaran desa Batukarang jadi dua (2) desa.(TMD/Charles)

 

Related posts

Leave a Comment