Bonceng Anak, Jangan di Depan Ya!

bonceng anak

topmetro.news – Pernahkah memperhatikan anak-anak dibonceng di sepeda motor namun si anak posisinya duduk di depan? Sebaiknya hal itu tidak dilakukan ya. Membonceng anak naik sepeda motor boleh-boleh saja namun jangan ditaruh di depan.

Menempatkan si anak duduk di bagian depan sama saja menghadapkannya langsung dengan bahaya. Membonceng siapa pun itu termasuk anak sebaiknya memang duduk di belakang si pengendara.

“Jika terpaksa bersama orangtua, maka penempatannya adalah di tengah di antara orang tua dan bukan di area depan. Karena area depan lebih banyak bahaya dan risiko yang menimpa si anak,” kata Inisiator Safety Kids Indonesia Wahyu Minarto yang akrab disapa Paman Billie.

Jangan Asal Bonceng

Namun tak asal juga menaruh sang anak duduk di belakang. Kita harus memastikan kaki sang anak menapak di footstep dan berpegangan erat di sepeda motor.

Jika tidak, sebaiknya meminta bantuan orang lain untuk menjaga anak duduk di belakang. Walaupun hal itu tidak direkomendasikan. Hal tersebut dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 pada Pasal 106 Ayat 9.

“Setiap orang yang mengemudikan sepeda motor tanpa kereta samping dilarang membawa penumpang lebih dari satu orang,” bunyi pasal tersebut.

Apabila melanggar, pada pasal 292 dijelaskan, terancam pidana kurungan maksimal satu bulan atau denda paling banyak Rp250.000.

Tips Aman Bonceng Anak

Walaupun dianggap sebagai kendaraan alternatif, sepeda motor juga merupakan salah satu alat transportasi yang berbahaya. Namun sepeda motor juga masih menjadi pilihan utama transportasi khususnya warga Jakarta.

Mulai dari mengangkut barang hingga orang sekalipun dilakukan dengan sepeda motor. Termasuk mengangkut anak-anak. Nah, membonceng anak-anak dengan sepeda motor tentunya ada perlakuan berbeda.

Kalau membonceng orang dewasa pasti mereka sudah bisa menyesuaikan posisi duduk dengan jok serta dirinya sendiri. Tapi berbeda dengan anak-anak. Saat membonceng anak ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tetap aman.

Berikut lima tips membonceng anak naik sepeda motor agar tetap aman.

  • Pertama, sebagai orang tua kita harus mengetahui dan memahami bahaya serta risiko selama berada di jalan. “Bahaya adalah seperti pengguna jalan lain kendaraan angkot, motor, mobil, pejalan kaki sampai binatang termasuk dalam bahaya. Lalu ada risiko. Risiko misalnya dia tergelincir, jatuh tertabrak bahkan ditabrak,” kata Paman Billie.
  • Kemudian, yang kedua anak-anak juga harus dibekali dengan peralatan keselamatan yang lengkap. “Pertama helm, baik itu sifatnya full face maupun open face, celana panjang, dan sepatu,” jelas Billie.
  • Yang ketiga, jangan sembarangan meletakkan anak duduk di kursi belakang. Pastikan kalau kaki anak dapat menapak ke footstep motor. Kalau tidak sampai, mungkin alternatifnya adalah mengajak orang lain duduk di belakang untuk memegang anak.
  • Jika terpaksa bersama orangtua, maka penempatannya adalah di tengah di antara orang tua dan bukan di area depan. “Karena area depan lebih banyak bahaya dan risiko yang menimpa si anak,” tutur Billie.

Namun ada hal yang harus diperhatikan, boleh saja si anak dibonceng di belakang bersama orang tua asal dalam kondisi terpaksa. Seperti diketahui, sepeda motor maksimum boleh digunakan oleh dua orang. (TM-RED)

sumber: detik.com

Related posts

Leave a Comment