topmetro.news – DPRD Medan mendukung upaya pemko melalui dinas pariwisata yang ingin mengembangkan wisata hutan mangrove di Medan Utara. Menurut Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Medan Ilhamsyah, upaya Pemko Medan ini patut dapat apresiasi.
“Kita dukung upaya itu. Apalagi, nantinya mendatangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kota Medan dari sektor pariwisata,” katanya di Medan, Minggu (15/7/2018).
Dikatakannya, sebagai kota jasa dan perdagangan, Medan memang tak memiliki spesifikasi destinasi wisata untuk menarik turis lokal, regional, maupun mancanegara. Padahal, kata Ilhamsyah, Kota Medan justeru dikenal sebagai daerah penuh dengan sejarah.
“Disini itu ada situs Kota Cina, ada kota tua, ada Masjid Al Oesmani, ada Masjid Raya Al Mahsun, ada Istana Tjong A Fie, Danau Siombak. Bahkan, ada pula Stasiun Kereta Api Labuan yang tertua di Sumut,” sebutnya.
Damai Dalam Multikultural
Selain itu, Kota Medan yang multikultural dengan bermacam-macam suku dan agama berdampingan hidup rukun dan damai dalam Bhinneka Tunggal Ika, menurut dia, bisa menjadi daya tarik.
“Semua peninggalan sejarah dan berbagai ragam suku ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk lebih dalam mengenal Kota Medan. Belum lagi kulinernya,” ujar Ilhamsyah.
Sehingga, sambung anggota DPRD Medan dari Dapil II ini, kehadiran hutan mangrove sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Medan, sudah tepat. “Selain sebagai benteng dari abrasinya air laut, mangrove juga bisa memanjakan mata para wisatawan akan penghijauan,” kata dia.
“Bukan hanya untuk destinasi wisata saja. Mangrove juga banyak manfaatnya. Yang jelas, seluruh potensi wisata ini harus dikembangkan secara integral dan tidak terpisah-pisah,” tutup Ilhamsyah.
Sebagaimana diketahui, pemko terus mengembangkan kreativitas dan inovasi untuk menyemarakkan dunia pariwisata Kota Medan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengembangkan kawasan hutan mangrove di Medan bagian Utara. (TM-RAJA)
