Hati-hati..!!! Bencana Musim Kering Ancam Produksi Pangan

bencana musim kering

Topmetro.News – Bencana musim kering, pantas diwaspadai karena tahun ini kondisinya diprediksi lebih parah jika dibanding tahun 2017 lalu. Sebagaimana diketahui bencana musim kering ini biasanya mempengaruhi dan memicu penurunan produktivitas pertanian kaum tani.

Hal itu dikatakan Dwi Andreas, Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia di Jakarta, Rabu (8/8/2018).

Menurutnya peningkatan kewaspadaan atas datangnya bencana musim kering dibutuhkan menyusul prediksi yang bisa mempengaruhi produksi pangan.

Dia menilai potensi terjadinya bencana musim kering tahun ini bisa lebih parah dibanding tahun sebelumnya. Akibatnya, lanjut Dwi Andreas, hal ini bisa meicu turunnya produktivitas pangan hingga 60 persen. “Masalah kekeringan ini perlu dicermati dan diwaspadai pemerintah,” kata Dwi Andreas.

Bencana Musim Kering Ancam Wilayah Minim Infrastruktur

Dwi Andreas menambahkan, bencana musim kering ini biasanya berdampak pada daerah dan wilayah yang infrastrukturnya minim, karena tidak mempunyai sawah tadah hujan. Selain itu wilayah yang tak memiliki saluran irigasi yang memadai.

“Akibatnya akan memberikan ancaman terhadap produksi, terutama tanaman jagung dan padi,” ujarnya.

Menurut dia, kondisi ini bisa diperparah dengan data produksi Kementerian Pertanian yang tidak sepenuhnya akurat dengan stok yang ada. Misalnya, kata dia mencontohkan, pemerintah klaim produksi beras dalam negeri mencapai surplus periode Januari-Maret 2018, tapi faktanya harga pasar masih mencerminkan kurangnya produksi dibanding konsumsi.

Sebagaimana diberitakan Topmetro.News sebelumnya, belum lama ini kalangan petani di Samosir meradang. Pasalnya kemarau berkepanjangan mengakibatkan puluhan hektar lahan padi di daerah itu terancam gagal panen. Daerah sentra produksi padi yang terancam gagal panen itu meliputi Desa, Panampangan, Desa Pardugul, Desa Parlondut dan Desa Parsaoran Kabupaten Samosir.(*)

Related posts

Leave a Comment