HUT ke-70, Pemprov Sumut Gelar Pasar Murah

pasar murah

topmetro.news – Memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menggelar bazar pasar murah selama tiga hari. Kegiatan yang diisi puluhan stand ini dimulai 10 hingga 12 April, di Pelataran parkir kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Jalan P Diponegoro No 30, Medan.

“Memang kita diundang untuk membuka stand di sini. Kita khusus menjual tepung terigu dan mengenalkannya dengan membuat langsung adonan menjadi kue untuk langsung dinikmati para pembeli,” ujar Hendra Ferianto, selaku Supervisor PT Agri First Indonesia, pada Selasa (10/4/2018).

Untuk penjualan tepung terigu di pasar murah tersebut, pihaknya memberikan harga lebih rendah dari penjualan di supermarket atau pasar tredisional.

“Tentunya harga lebih murah di sini,” ujarnya.

Selain stand tepung terigu, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut juga membuka stand dengan menjual berbagai sayur mayur dan buah-buahan. Stand ini terlihat lebih ramai karena banyak para ASN yang memanfaatkannya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

Elisanti Sinulingga selaku penjaga stand mengaku pihaknya tidak mengambil untung dari barang-barang yang dijual. “Kalau dibandingkan dengan biaya operasional ya tidak ada lagi keuntungan, cuma ganti uang plastik aja,” ujarnya.

Eli juga mengatakan, barang-barang yang dijual dipastikan lebih murah dari pasar tradisional dan pasar induk. Ini dilakukan dalam rangka menyambut HUT ke-70 Pemprovsu.

“Cabai merah kita jual Rp40 ribu per kilonya dan di pasaran bisa Rp45-45 ribu perkilo. Sedangkan bawang merah kita jual Rp30 ribu perkilo. Sementara di pasaran Rp35-35 ribu perkilo. Kemudian cabai hijau Rp30 ribu perkilonya, terong Rp5 ribu perkilonya, dipasaran Rp8 ribu perkilonya. Buncis Rp8 ribu perkilonya dan wortel Rp3.500 perkilonya,” jelasnya.

Untuk jeruk madu Berastagi kebetulan lagi mahal sekali yang di pasaran harganya Rp30 ribu perkilonya dan dijual di sini Rp25 ribu perkilonya dengan kualitas yang bagus. Begitu juga salak pondoh yang ditanam di Berastagi dijual dengan harga Rp 12.500 perkilonya.

“Karena erupsi Sinabung itu memang lagi mahal,” katanya.

Selain menjual kebutuhan pokok sehari- hari seperti beras bulog yang dijual dengan harga murah, ada juga stand yang menjual sirup dengan harga Rp 190 ribu perlusin.

Harga Miring

“Sesuai dengan perintah, kami menjual harga miring di sini,” ujar Siti, salah satu sales Sirup Kurnia.

Adapun stand yang ada yakni stand Minyak Sunco, stand gula dari PT Medan Sugar Industry, Stand Dinas Koperasi dan UKM Sumut, Stand Dinas Ketahanan Pangan Sumut, Stand Biro Bina Perekonomian Sumut, Stand Bulog dan Stand Dinas Kelautan dan Perikanan.(TM/11)

Related posts

Leave a Comment