Jago Tembak, Hati Kowad Berhijab Ini Mudah Luluh

Jago Tembak, Hati Kowad Berhijab Ini Mudah Luluh

TOPMETRO.NEWS – Keinginannya untuk tidak ikut lomba menembak pupus. Serka Linda awalnya hanya ingin fokus pada keluarga. Faktanya, luluh juga oleh juniornya. Bagaimana ceritanya?

Terpilihnya Linda, lantaran personel Korps Wanita TNI AD ini cukup andal dalam dunia tembak.

Linda Kurniati mengungkapkan menjadi penembak mestilah memiliki konsentrasi tinggi. Tarikan napas harus lembut, seperti ketika dia melepas peluru. Tidak boleh dalam keadaan emosi ataupun kondisi tertekan. Rileks.

“Terpenting itu doa, yakin, dan lakukan yang terbaik,” tutur personel Kowad di Kodam VI/Mulawarman itu.

Ketika perlombaan yang diikuti 18 Agustus lalu itu, Linda berhasil membawa pulang medali perak pada match I dan emas pada match III pada ajang Lomba Tembak Piala KSAD di Cilodong, Depok, Jawa Barat. Dia menggunakan pistol G2 Combat.

Pistol G2 Combat merupakan senjata keluaran PT Pindad yang digunakan banyak anggota TNI maupun Polri. Berat senjata genggam semiotomatis itu hampir 1 kg. Kapasitas peluru yang tersimpan di magazin mencapai 15. Peluru yang digunakan berkaliber 9 mm. Jarak efektifnya 25 meter.

Semasa uji coba lapangan, dia hampir batal mengikuti perlombaan, bahkan dinyatakan diskualifikasi, karena dianggap telah mengikuti laga internasional. Padahal, ajang bertaraf dunia belum pernah diikutinya.

Tak terbukti, Linda kembali mengikuti pertandingan dan begitu yakin dengan diri sendiri.

“Sudah punya target dari awal. Meski saat itu sempat cuti Lebaran dan terlambat ikut latihan, alhamdulillah bisa bawa hasil bagus,” ujarnya seperti dilansir JawaPos hari ini.

Linda yang telah menikah dan memiliki anak tersebut sebenarnya lebih ingin menghabiskan waktu untuk keluarga. Dia sempat menolak ikut dalam kejuaraan itu. Tapi, rekan dan juniornya terus membujuk agar dia berpartisipasi. Hati Linda pun akhirnya luluh.

Setelah lulus seleksi, dia dikirim bersama dua anggota Kowad lainnya. Perlombaan itu menjadi terakhir yang diikuti, sesuai dengan ketentuan bahwa prajurit maksimal dibatasi mengikuti dua kali pertandingan besar.

Mengumpulkan lebih dari 6 medali sepanjang karirnya di TNI, Linda belum merasa cukup. Meski begitu, dia sangat mendukung para juniornya untuk meneruskan generasi penembak Kowad. (tmn)

Related posts

Leave a Comment