Operasi Pasar Murah, DKPP Sumut Sikapi Naiknya Harga Telur

operasi pasar murah

Topmetro.News – Operasi Pasar Murah Pemko Medan melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Medan bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumut di Pasar Tradisionil Sei Sikambing, Jumat (3/8/2018) mendapat apresiasi dari warga. Operasi pasar murah ini untuk menyikapi melonjaknya harga telur di pasar.

Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi diwakili Kadis DKP Kota Medan Muslim Harahap mengatakan, pasar murah akan berlangsung hampir sepekan mulai 3-8 Agustus mendatang. Dikatakan Muslim, pasar murah yang mereka gelar menyediakan telur ayam yang harganya jauh lebih murah dari pasaran.

“Di pasar murah ini, telur ayam kita jual dengan harga Rp.1.200 perbutir. Harga ini jauh lebih murah dari yang dijual di pasaran yakni Rp.1.400 perbutir. Artinya, ada selisih harga Rp.200 perbutirnya, tentunya selisih harga ini dapat meringankan masyarakat yang ingin mengkonsumsi telur ayam,” kata Muslim.

Selain membantu meringankan masyarakat untuk membeli telur ayam, mantan Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan itu berharap melalui operasi pasar yang digelar dapat menekan harga telur di pasar. Diungkapkannya, operasi pasar ini digelar untuk menindaklanjuti perintah Wali Kota guna menjawab keluhan masyarakat.

“Pak Wali Kota minta kita melaksanakan operasi pasar untuk menyahuti keluhan masyarakat. Sebab, tingginya harga jual teluar ayam saat ini sangat dikeluhkan masyarakat. Padahal telur ayam merupakan salah satu komoditi vital yang paling banyak dikonsumsi masyarakat sehari-hari. Dengan operasi pasar yang dilakukan, Pak Wali Kota berharap dapat menstabilkan kembali harga telur di pasar,” ungkapnya.

Operasi Pasar Murah Diapresiasi

Kehadiran pasar murah yang fokus menjual teluar ayam langsung mendapat apresiasi dari masyarakat. Para pembeli selanjutnya satu persatu mendatangi lokasi pasar murah untuk membeli telur ayam. DKP Medan dan DKKP Sumut terus memasok telur ayam untuk memenuhi kebutuhan warga.

“Alhamdulillah, harga teluar ayam yang dijual di pasar murah ini jauh lebih murah di pasaran, terutama di tingkat pengecer seperti warung-warung. Kalau di warung, telur ayam sampai dijual Rp.5.000 per-tiga butir. Tentunya, harga segitu sangat memberatkan bagi kami, terutama yang berpenghasilan rendah. Semoga pasar murah ini terus digelar sehingga harga telur dapat kembali normal,” ungkap salah seorang ibu rumah tangga yang tengah membeli telur.

Sementara itu, harga telur ayam menjadi pemicu inflasi Juli tahun ini. Setidaknya hal itu sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan harga bahan makanan masih menjadi penyumbang inflasi tertinggi.

Baca juga: Harga Telur ‘Mencekik Leher’ Pemicu Inflasi?

Secara month-to-month (mtm) inflasi tercatat 0,28 persen dan year-on-year (yoy) 3,15 persen. Kelompok bahan makanan semisal harga telur ayam menjadi menyumbang inflasi 0,86 persen.(TM-01)

Related posts

Leave a Comment