Pembangunan Rumah Praeses GKPS Pdt JP Tamsar Dimulai

pembangunan rumah praeses

Topmetro.News – Pembangunan rumah Praeses GKPS Distrik IV milik Pdt Jadiman Purba Tamsar atau yang akrab disapa Pdt JP Tamsar resmi dimulai, Kamis (23/8/2018). Pembangunan rumah praeses di Jalan Pertanian No 1 Paya Geli-Sunggal itu Deliserdang itu ditandai dengan prosesi peletakan batu pertama. Acara seremonial dimaksud dipimpin Pdt Novel Saragih dihadiri jajaran Badan Pengurus Harian (BPH) dan Penasehat Tumpuan Purba Sauhur-Medan sekitarnya dan undangan dari keluarga terdekat.

Dalam khotbah pada kebaktian singkat itu, Pdt Novel Saragih berpesan agar kelak rumah yang dibangun berguna bagi keluarga terutama untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Zaman sekarang, kata Pdt Novel Saragih, banyak orang di luar sana yang gila bekerja sehingga malas pulang ke rumah. Padahal rumahnya ada.

”Tapi itu tidak kita harapkan dalam keluarga Pendeta (JP Tamsar). Pembangunan rumah praeses ini harapan kita bersama tempat berkumpulnya orang-orang untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan,” kata Pdt Novel Saragih.

Kebaktian singkat itu diisi dengan bernyanyi, votum (introitus), doa, doa syafaat dan khotbah diakhiri prosesi peletakan batu pertama dan makan siang.

Acara peletakan batu pertama itu dihadiri Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Tumpuan Purba Sauhur, Herman Purba, SH, jajaran Penasehat Tumpuan Purba Sauhur St JA Purba, MSi, segenap keluarga pendeta GKPS, dan keluarga terdekat.

Pada kesempatan itu, Pdt JP Tamsar mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak.

Pembangunan Rumah Praeses Tindaklanjut Peluncuran Buku ”Menjawab Panggilan Tuhan”

Sekadar diketahui pembangunan rumah praeses ini sebagai tindaklanjut moment peluncuran buku bertajuk ”Menjawab Panggilan Tuhan” yang digelar di Balai Bolon GKPS Teladan Medan baru-baru ini.

Dalam acara syukuran memasuki usia pensiun Pdt JP Tamsar itu, seluruh pendeta GKPS hadir termasuk Ephorus GKPS Pdt Rumanja Purba beserta istri. Dalam peluncuran buku itu, Pdt JP Tamsar banjir pujian. Setidaknya hal itu diakui para pendeta dan pengantar jemaat yang mengenal dekat sosok Pdt JP Tamsar.

Ephorus GKPS, Pdt Rumanja Purba ketika itu menjelaskan setiap penugasan yang dilewati seorang pendeta itu merupakan gambaran, bahwa pelayanan tidak akan pernah berakhir. ”Tidak peduli apapun rintangan, panggilan itu ibarat api yang tak bisa padam. Tidak ada tempat untuk persembunyian, sebab panggilan Tuhan merupakan sebuah
kesempatan emas untuk mengamati, berpartisipasi, berpikir dan ikut memperjuangkan kebaikan,” kata Ephorus.(*)

Related posts

Leave a Comment