Pengorekan Drainase Asal Jadi, Anggota DPRD Medan Kesal

penggalian drainase

topmetro.news – Anggota DPRD Medan, Hendra DS mengaku geram dengan buruknya pengerjakan penggalian drainase yang dikerjakan Dinas PU Medan di sejumlah kawasan di Medan. Dimana lumpur sisa pengorekan drainase tersebut dibiarkan dan tidak diangkut.

Bahkan, secara tegas Ketua Komisi C DPRD Medan itu menyebut proyek di Medan khususnya penggalian drainase dikerjakan asal-asalan. “Banyak proyek di Medan khususnya drainase dikerjakan asal-asalan,” katanya, Selasa (4/9/2018).

Hal itu terjadi, kata Hendra akibat lemahnya sistem pengawasan oleh Dinas PU Medan terhadap kontraktor-kontraktor yang mengerjakan penggalian drainase tersebut. Dimana, Hendra menyebutkan penggalian drainase dikerjakan terkesan tidak profesional.

“Pengerjaan dikerjakan asal jadi. Gali lubang di sana sini, tidak ada ujung. Akibatnya, warga sekitar yang dirugikan karena tidak bisa beraktivitas. Parahnya lagi lumpur dibiarkan begitu saja berserakan.Contohnya yang terjadi di Jalan Harapan Pasti, Kecamatan Medan Denai. Disana lumpur dari galian dibiarkan berserakan, ” katanya.

Penggalian Drainase Tanpa Plank Proyek

Lanjut kata politisi Hanura itu, proyek pembangunan drainase dinilai tidak memiliki perencanaan yang matang dan jauh dari pengawasan. Warga sekitar juga tidak diberitahu secara resmi oleh Pemko Medan terkait proyek ini.

“Tidak ada pemberitahuan resmi. Dan banyak pengerjaan proyek drainase ini juga dilaksanakan tanpa memasang plank proyek. Ini membuat masyarakat tidak bisa mengawasinya secara langsung. Padahal proyek drainase ini nilainya miliaran rupiah,” tegasnya.

Masih kata Hendra, lemahnya pengawasan juga ada dugaan proyek drainase di Medan di-mark-up sehingga kualitasnya juga dipertanyakan. “Sama juga kondisi proyek drainase di Jalan Saudara, Simpang Limun Medan. Pengorekan drainase disana juga tanpa plank proyek,” pungkasnya. (TM-RAJA)

Related posts

Leave a Comment