Pengusaha Rental dan Servis PS Sekap Serta Aniaya Oknum TNI AU

TNI AU

topmetro.news – Warga Jalan Brig Zein Hamid Kelurahan Titi Kuning, Kecamatan Medan Johor mendadak ramai. Pasalnya, seorang oknum anggota TNI AU bernama M. Chalik (45), menjadi korban penyekapan dan penganiayaan oleh seorang pengusaha rental dan servis PS (Play Station) bernama Jhoni dan temanya Indra Wijaya (38), pada Minggu (23/9/2018) kemarin malam.

Akibat aksi penganiayaan yang dilakukan oleh pengusaha rental dan reperasi tersebut, oknum TNI AU berpangkat Pelda ini harus di larikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan itensif.

Servis PS

Informasi yang didapat, pada Senin (24/7/2018) menyebutkan, kejadian berawal saat anak korban mendatangi toko milik pelaku untuk memperbaiki play station miliknya yang rusak dan minta di servis.

Sampainya disana, play station milik anak korban pun di terima oleh pelaku. Selanjutnya, Jhoni memberikan tanda terima kepada anak korban yang di dalamnya tidak ada tulisan berapa biayanya. Karena harus mengecek apa saja yang menjadi kerusakan play station milik anak korban.

Beberapa jam kemudian, pelaku menelepon anak korban dan mengatakan, bahwasanya play station mengalami rusak dan biaya memperbaikinya sangat mahal. Mendengar biaya yang sangat tinggi anak korban kembali mendatangi toko milik pelaku dengan maksud mau membatalkan servis, sekaligus mengambil play station miliknya.

Namun, saat anak korban hendak mengambil play station miliknya, pelaku mengenakan biaya Rp100 ribu. Anak korban terkejut mendengar dikenakan biaya yang dikatakan oleh Jhoni. Karena uang anak korban tidak cukup, anak korban pun pulang dan memberitahukan permasalahan tersebut kepada ayahnya Pelda M Chalik.

Mendengar perkataan anaknya, Chalik lalu mendatangi toko milik Jhoni. Sampainya di toko, korban mempertanyakan kepada pelaku perihal biaya Rp100 ribu, biaya yang di kenakan. Padahal play station milk anaknya belum sempat di service.

Biaya Kwitansi

Salah seorang pegawai toko milik Jhoni pun menerangkan kepada korban, bahwasanya uang Rp100 ribu tersebut untuk biaya kwitansi dan biaya cek in trouble. Mendengar perkataan pegawai toko, korban tidak terima dan protes.

Mendengar cek-cok antara korban dan pegawainya. Pengusaha rental dan reperasi bernama Jhoni dan temanya Indra Wijaya yang saat itu berada didalam toko langsung mendatangi korban. Keduanya langsung menarik paksa oknum TNI AU ini kedalam sebuah ruangan yang ada didalam toko.

Didalam toko, korban langsung dianiaya oleh keduanya dengan menggunakan alat pemukul base ball dan sebuah besi ke arah pinggul bagian belakang dan kepala belakang dekat telinga korban dan pipi bagian kiri bawah mata yang mengalami luka robek.

Darah segar pun moncrot dari kepala oknum TNI AU yang bertugas di bagian logistik Lanud Soewondo ini. Pukulan itu pun berkali-kali di laukan oleh keduanya. Disaat yang bersamaan, seorang wanita yang saat ini melihat kejadian tersebut dan mengatakan,” habisi saja, kasih mati aja dia (korban_red),” ucap korban menirukan perkataan wanita sebagai kasir di toko milik Jhoni.

Korban yang dalam keadaan luka di kepala langsung menelpon rekanya sesama TNI AU. Tak lama berselang, Polisi Militer TNI AU datang bersama beberapa rekanya datang ke lokasi dan berusaha membebaskan korban. Namun dalam pembebasan terhadap korban, pihak TNI AU mendapatkan perlawanan dari kedua pelaku.

Lempari Petugas

Keduanya diduga melemparkan benda keras berupa martil, obeng kepada petugas TNI AU. Namun, aksi keduanya berhenti seletah POM AU berhasil masuk dan membebaskan korban. POM AU pun mengamankan Jhoni dan Indra Wijaya dan mengamankan sebuah stik base ball sebagai alat bukti menganiaya korban.

Muhammad Chalik saat di wawancarai awak media pada saat membuat laporan di Satpom AU Lanud Soewondo mengatakan, kalau dirinya dipukuli oleh kedua pelaku lantaran ia tidak mau membayar uang kwitansi dan uang checkin.

“Anakku servis play station di toko si Jhoni, saat diantar ke sana karyawan toko bilang belum bisa memastikan kerusakan dan biaya reparasinya sehingga hanya diberikan tanda terima barang,dan akan dikabarin besar biayanya. Lalu pada saat dikasi tau jumlah biaya reparasinya ternyata sangat mahal hingga anak saya tak jadi memperbaiki play station dan langsung mengambilnya,” jelas Muhammad Chalik.

Dansatpom AU Lanud Soewondo Mayor Pom I gede Eka Santika ketika dikonfirmasi wartawan, membenarkan kejadian penganiayaan yang menimpa seorang anggota TNI AU yang bertugas di Dinas Logistik Lanud Soewondo Medan.

“Benar ada kita amankan dua orang pelaku penyekapan dan penganiayaan seorang anggota TNI AU yang bernama Pelda Muhammad Chalik yang berdinas di bagian logistik,” ucapnya.

Sementara Kapolsek Delitua, Kompol BL Malau SIK ketika di konfirmasi melalui telepon seluler membenarkan kejadian tersebut.

“Ada memang kejadian tadi malam, kedua warga tersebut di bawa ke POM AU Lanud Soewondo,” katanya.

Ditanya lebih lanjut, apakah korban sudah membuat laporan ke Polsek Delitua. Mantan Kapolsek Medan Timur ini mengatakan, belom ada korban buat laporan sampai saat ini.

Informasi yang didapat di lapangan, kedua pelaku akan dinserahkan ke Polrestabes Medan. Setelah dilakukan pemeriksaan di POM TNI AU. Korbam saat ini sudah di rujuk ke RS Malahayati Medan untuk di lakukan scanning di bagian kepala. Lantaran di pukul stik base ball dan besi oleh kedua pelaku.(TM/08)

Related posts

Leave a Comment