2.495 Personil Lakukan PAM, May Day Sumut Diwarnai Berbagai Perlombaan

polda sumut

topmetro.news – Untuk mengantisipasi hal di luar perkiraan dan pengamanan (PAM) di Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei 2018, Polda Sumut menurunkan sedikitnya 2.495 personel dengan rincian Polda Sumut 705 personel, Satgaswil 1.790 personel.

Hal tersebut dijelaskan Kabid Humas Poldasu AKBP Tatan Dirsan Atmaja SIK ketika dikonfirmasi wartawan melalui selularnya, Senin (30/4/2018) siang.

“Pihak Poldasu sudah berkomunikasi dengan instansi terkait dengan rekan-rekan buruh agar agenda di Hari Buruh se-Dunia dilakukan dengan tertib. Tidak mengganggu pihak mana pun dan tidak mengganggu arus lalulintas. Dalam hal ini pihak Poldasu mengerahkan 2.495 personel dengan rincian Polda Sumut 705 personel, Satgaswil 1.790 personel,” ujarnya.

Dua Titik

Untuk di Medan, personil yang dikerahkan ada dua objek dan personil yang disediakan juga akan disesuaikan di dua objek tersebut. Di Hari Buruh ini juga diadakan kegiatan bersama. Seperti pesta rakyat yaitu dengan melakukan berbagai kegiatan yang lebih humanis dan lebih memunculkan kegembiraan.

“Dua titik yang menjadi objek dari kegiatan di antaranya di Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) Pancing Jalan William Iskandar Pancing. Disana akan dilaksanaan talk show/seminar, panggung hiburan lapangan, pembagian sembako gratis dengan jumlah 1.500 paket. Perincian sekitar 1.000 untuk serikat buruh, 250 untuk pemerintah, 250 untuk APINDO. Perserikat serikat buruh mendapatkan 50 paket sembako dengan jumlah serikat buruh sebanyak 20,” katanya.

“Ada jalan santai, tarik tambang, lomba makan kerupuk, lari goni dan panjat pinang. Kemudian dilaksanakan di Gelanggang Remaja dengan bentuk kegiatan panggung hiburan, lucky draw, pembacaan pernyataan sikap pekerja/buruh, donor darah, pembagian sembako gratis. Jumlah massa diperkirakan 1.500 berasal dari 429 perusahaan di KIM I, KIM II, KIM III, dan KIM IV Mabar,” terangnya.

Tuntutan Buruh

Elemen serikat pekerja/buruh yang akan mengadakan kegiatan di wilayah Kota Medan yaitu Gerakan Rakyat Melawan Sumatera Utara (Geram-SU). Mereka berunjuk rasa dan long march. Titik kumpul Istana Maimun menuju Lapagan Merdeka dipimpin Hendro Susanto dan Amin Basri. Jumlah massa berkisar 500 orang dengan tuntutan hapuskan ‘out sourching’, tolak PP 78 Tahun 2016 tentang pengupahan. Tertibkan perda tentang ketenagakerjaan, menolak upah murah dan tolak pemberangusan SP/SB (Union Busting).

Selanjutnya, Serikat Buruh FSPMI Sumut akan unjuk rasa di Kantor Gubernur dan Lapangan Merdeka. Jumlah massa berkisar 300, dipimpin Willy Agus Utomo dan Toni Rikson Silalahi. Tuntutan hapus ‘out sourching’ dan pemagangan, berikan jaminan sosial atau jaminan gratis tanpa iuran. Revisi PP No 45/2015 tentang dana pensiun harus sama dengan PNS/TNI/Polri sebesar 60% dari upah terakhir. Tolak upah murah/cabut PP 78/2015 tentang upah yang memiskinkan buruh. Stop kriminalisasi terhadap pengurus dan aggotat FSPMI yang kerja sebagai sekuriti PT Karya Delka Maritim Belawan. Perbaikan kuantitas, kualitas, fasilitas, dan penempatan tugas pengawas tenaga kerja Provinsi Sumut.

“Ada pun perkiraan kerawanan yang kemungkinan terjadi di lokasi konsentrasi massa adalah sabotase, penembak gelap, teror bom. Aksi unjuk rasa yang dilakukan dengan cara kurang santun, melempar dan memaki petugas. Poldasu berharap agar aksi buruh dilakukan dengan tertib dan Damai,” ujar Kabid Humas Poldasu. (TM-MR)

Related posts

Leave a Comment