TOPMETRO.NEWS – Pasangan Bobby Nasution-Kahiyang Ayu Siregar mengikuti rangkaian prosesi terakhir yaitu marpangir atau mandi pangir. Sabtu (25/11/2017) sekira pukul 10.30 WIB, Bobby-Kahiyang keluar dari rumah Orang Tua Bobby dan mendatangi lokasi marpangir di Tapian Raya Na Martua di sekitar lokasi pesta yang sengaja dibuat.
Dengan mengenakan baju setelan hitam dengan hiasan bernuansa emas, Bobby juga memakai bulang atau topi adat. Sedangkan, Kahiyang mengenakan baju merah dengan bulang menjuntai di kepalanya.
Kedua berjalan diiringi dengan tarian adat Mandailing. Keduanya tidak berjalan beriringan, Bobby berada di belakang Kahiyang yang membawa darigip atau tempat tujuh batu yang nantinya akan diberikan Bobby.
Setelah tiba di sungai atau air terjun buatan, pasangan Bobby Nasution-Kahiyang Ayu Siregar duduk berdampingan lalu dicipratkan air dengan daun pangir. Selain daun pangir, didalam air cipratkan tersebut juga terdapat potongan beragam jenis jeruk purut.
Kemudian Bobby duluan mengambil batu dari air terjun buatan, lalu Kahiyang dan bergantian hingga tujuh kali kemudian dimasukkan ke dalam darigip.
Kemudian, Muhammad Saleh Nasution (81), sebagai Datu Tapian Raya memperbolehkan Bobby-Kahiyang untuk bergandengan tangan.
Saleh Nasution menuturkan, tradisi ini adalah dari nenek moyang kita.
“Karena kalian sudah menikah di Solo. Marpangir ini bermakna menghanyutkan masa muda,” ungkapnya.
Setelah itu, pasangan Bobby Nasution-Kahiyang Ayu Siregar berjalan lagi bergandengan menuju lokasi utama acara.
Saleh menjelaskan, tujuh batu yang diambil dari lubuk tersebut tak boleh dibuang.
“Tujuh batu itu bermakna agar kedua pengantin tidak terputus tujuh turunan. Ini adalah simbol, batu-batu ini harus disimpan sampai kahir hayat,” terangnya.
Dengan rangkaian marpangir ini secara simbolik, pasangan Bobby-Kahiyang yang resmi menikah 8 November 2017 sudah halal untuk berpegangan.
“Ibaratnya begitu. Sekarang sudah sah setelah marpangir,” tuturnya.(TM/RED)
