Erdogan Klaim Menang Pilpres Turki, Oposisi Waspada

recep tayyip erdogan

topmetro.news – Recep Tayyip Erdogan dan partai penguasa AKP mengaku telah memenangi pemilihan umum presiden (pilpres) dan parlemen Turki, Minggu (25/6/2018). Sementara hasil pemungutan suara masih dihitung.

Partai oposisi pun mengatakan, masih terlalu dini untuk mengakui kekalahan. Mereka berharap suara Erdogan tidak mencapai 50 persen agar terjadi pemungutan suara presiden putaran kedua pada 8 Juli mendatang.

“Rakyat telah mengamanatkan kepada kami untuk meneruskan kepresidenan dan pemerintahan eksekutif,” kata Erdogan dalam pidato nasional yang pendek, saat suara masih dihitung.

Erdogan berharap tidak ada orang yang menggugat hasil ini dan merusak demokrasi.

Erdogan (64), yang merupakan penguasa paling populer dalam sejarah modern Turki, kemudian melambaikan tangannya dari atap sebuah bus di Istanbul di antara para pendukungnya.

Presiden yang terpilih akan punya kewenangan yang lebih besar sesuai dengan hasil referendum 2017 lalu. Dalam konstitusi yang baru, Erdogan bisa menjadi presiden untuk dua kali masa jabatan sampai 2028.

Mayoritas Parlemen

Sementara itu sekutu koalisi AKP, yaitu kubu nasionalis partai MHP secara mengejutkan berhasil merebut banyak suara sehingga Koalisi Erdogan akan memiliki kursi mayoritas di parlemen.

“Ini bisa mempercepat reformasi,” kata Wakil Perdana Menteri Turki Mehmet Simsek, dalam akun Twitternya.

Di sisi lain, rival utama Erdogan, Muharrem Ince dari Partai CHP meminta para pengawas pemilu tetap bertahan di tempat pemungutan suara untuk memastikan tidak adanya kecurangan pemilu.

Dengan suara masuk sebesar 99 persen dalam pemilu presiden, Erdogan kini memiliki 52,5 persen suara, jauh meninggalkan Ince yang hanya mendapatkan 31 persen. Demikian media setempat melaporkan.

Kelompok oposisi sekarang meragukan akurasi dan keandalan angka hitung cepat yang disiarkan kantor berita negara Anadolu. Lembaga pers ini adalah satu-satunya penyiar hasil hitungan resmi.

Ragukan Hasil

Pihak oposisi dan organisasi sipil telah menempatkan hampir setengah juta pengawas di tempat pemungutan suara. Mereka mengatakan bahwa tudingan kecurangan pada referendum 2017 semakin membuat banyak orang meragukan keadilan pemilu pada Minggu.

Erdogan mengatakan bahwa tidak ada pelanggaran pemilu yang cukup besar.

Dalam pemilu parlemen, Partai AKP memenangi 42 persen suara sementara sekutu mereka MHP 11 persen. Demikian data dari 99 persen suara yang masuk menunjukkan.

Dari kubu oposisi, CHP mendapat 23 persen dan partai pro-Kurdi HDP 11 persen. Atau lolos dari ambang batas minimal untuk mendapat kursi di parlemen.

Angka pertisipasi pemilu kali ini sangat tinggi. Mencapai 87 persen secara nasional.

Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa kewenangan presiden yang baru akan membuat dia lebih mudah menangani persoalan ekonomi –yang ditandai dengan turunnya nilai mata uang lira sebesar 20 persen dibanding dolar AS pada tahun ini. Dan menghancurkan gerilyawan Kurdi di dalam maupun di luar negeri.

Pemilihan Parlemen

Dalam pemilihan anggota parlemen, Partai Pembangunan dan Keadilan– yang memerintah– memperoleh 42,5 persen suara setelah 96,5 persen suara dihitung menurut siaran kantor berita Xinhua.

Kepada para reporter di Istanbul, dengan mengutip hasil tidak resmi yang membuatnya menjadi pemimpin pertama Turki di bawah sistem presidensial, Erdogan kembali menyatakan bahwa Rakyat Turki telah memberiny tugas kepresidenan dan kekuasaan eksekutif.

Menurut hasil tidak resmi berdasarkan 98,11 persen surat suara yang sudah dihitung, Erdogan meraih 52,52 persen suara.

Dia mengatakan bahwa Partai Pembangunan dan Keadilan (AK) dan Aliansi Rakyat –persekutuan antara Partai AK dan Partai Gerakan Nasionalis (MHP)– juga mengamankan mayoritas parlemen menurut hasil tidak resmi. Dimana AK dan MHP bersama-sama mengumpulkan 53,59 persen suara.

Recep Tayyip Erdogan menggarisbawahi keamanan surat suara dan kebebasan menggunakan hak suara merupakan ekspresi kekuatan demokrasi Turki. “Turki telah memberi pelajaran demokrasi bagi dunia dengan tingkat partisipasi hampir 90 persen,” kata dia sebagaimana dikutip Anadolu.

Pemimpin Turki itu menyeru semua orang meninggalkan semua argumen, ketegangan, dan kemarahan selama masa kampanye dan fokus pada masa depan bangsa. (TM-RED)

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment