Dipersilahkan jadi Cawapres Jokowi, tak Ada Jaminan Prabowo Menang Pilpres

topmetro.news – Wasekjen DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik mempersilahkan Prabowo Subianto menjadi cawapres untuk Jokowi.

Hal itu disampaikannya menjawab statemen Wasekjen DPP Gerindra Andre Rosiade, yang menuding arena Rapimnas Partai Demokrat (PD) beberapa hari lalu hanya jadi panggung drama antara Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo, terkait sinyal-sinyal koalisi.

Rachland Nashidik pun menanggapi keras pernyataan itu dengan menyerang langsung Prabowo Subianto.

“Jangan takut, saya persilakan bila Pak Prabowo mau jadi cawapres Jokowi,” kata Rachland kepada wartawan, Senin (12/3/2018).

Bagi Rachland, tak ada jaminan Prabowo bisa memenangi Pilpres 2019. Usia Prabowo pun disindir Rachland.

“Saya kira itu bagi Pak Prabowo adalah pilihan rasional dan menguntungkan. Dengan segala hormat, adalah fakta Pak Prabowo tidak pernah menang dalam Pilpres,” katanya.

KESEMPATAN TERAKHIR PRABOWO

“Tidak ada jaminan Beliau akan menang dalam Pemilu 2019. Menjadi cawapres Jokowi adalah kesempatan terakhir Beliau. Pak Prabowo makin sepuh. Kami mengalah saja,” imbuh orang dekat Agus Harimurti Yudhoyono itu saat Pilgub DKI 2017 lalu.

Tudingan SBY-Jokowi berdrama dilemparkan Wasekjen Gerindra Andre Rosiade. Bagi Andre, keakraban SBY-Jokowi di atas panggung bukan berarti keduanya sudah pasti siap berkoalisi.

“Kita memang melihat bahwa dalam acara Rapimnas PD dari Sabtu-Minggu, dua belah pihak memberikan sinyal untuk ingin bekerja sama, baik Pak Jokowi maupun Pak SBY, tapi itu kan drama di depan panggung,” ujar Andre.

BERJUANG BERSAMA JOKOWI

Sebelumnya, Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bicara soal peluang berkoalisi dengan Joko Widodo. SBY mengatakan Demokrat siap berjuang bersama.

“Jika Allah menakdirkan, sangat bisa PD berjuang bersama Bapak,” kata SBY di hadapan Jokowi dalam Rapimnas PD di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018).

SBY lalu bicara soal perjuangannya di Pilpres 2004 dan 2009. SBY menekankan pentingnya koalisi untuk memenangi kontestasi pemilihan presiden.

“Tentu Bapak memahami sebagaimana pengalaman saya di Pilpres 2004 dan 2009 lalu. Perjuangan bersama apa pun koalisi atau aliansi akan menang jika kerangka kebersamaannya tepat,” tutur SBY.

SBY menekankan pentingnya kesamaan visi dalam menjalankan pemerintahan ke depan. Jika berkoalisi, SBY menyebut PD harus menjadi bagian penting pemerintah dalam membangun bangsa ke depan.

“Visi-misi platform pemerintahan untuk 2019, PD ikut jadi bagian dalam menyusun agenda dan platform ke depan,” tegas SBY.

Dalam sambutannya, SBY juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran Jokowi. Ini kedua kalinya Jokowi hadir di acara resmi PD. Kehadiran Jokowi, disebut SBY, menunjukkan karakter sang presiden sebagai pemimpin semua elemen, termasuk PD.

“Pertama, menghadiri kongres PD 2015 di Surabaya, sekarang hadir kembali. Bapak bukan hanya kepala negara, tapi pemimpin Indonesia, pemimpin kami semua,” ucap SBY.

“Wajib hukumnya PD memberikan penghormatan yang tinggi kepada pemimpinnya. Itulah etika politik yang PD pahami dan jalankan,” sambungnya. (TM-RED)

sumber: detik.com

Related posts

Leave a Comment