Prioritas Utama 2018, Nommensen Akan Optimalkan Penelitian

topmetro.news – Tahun 2018 UHN Medan akan mengoptimalkan penelitian sebagai skala prioritas, untuk mendorong produktivitas dosen dalam meneliti. Hal ini disampaikan Dr Janpatar Simamora SH MH dari LPPM Universitas HKBP Nommensen, saat memberi sambutan pada Sosialisasi Panduan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tahun 2018 Edisi XII, Selasa (10/4/2018).

“Dan kita harapkan budaya meneliti itu tumbuh, sehingga kualitas dan kuantitas hasil penelitian itu kita harapkan lebih baik dan pada akhirnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata doktor hukum alumni UNPAD ini.

Acara menghadirkan pembicara Adi Indra Herman ST MT dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, berlangsung di Ruang Dr Justin UHN ini, diikuti para dosen UHN lintas prodi dan fakultas, dimoderatori Ir Rosnawyta Simajuntak MP bersama beberapa staf LPPM seperti Alida Simajuntak SPd dan Mori Rajagukguk SH. Sebelumnya acara ini dibuka Rektor UHN Medan Dr Ir Sabam Malau.

Pemahaman Administrasi Penelitian

Dr Janpatar Simamora mengharapkan, dengan adanya sosialisasi ini, hal-hal yang berhubungan dengan masalah teknis penelitian bisa dipahami oleh semua dosen. “Dengan demikian penelitian yang kita harapkan adalah penelitian yang bermutu dan berorientasi pada pengembangan iptek. Kemudian, tidak bisa kita nafikan selama ini masalah administrasi penelitian seringkali tidak bisa dipahami para dosen,” katanya.

“Dengan adanya sosialisasi ini masalah yang berhubungan dengan administrasi penelitian bisa tuntas. Misalnya lama penelitian dan apa-apa saja yang harus dipersiapkan. Tetapi target kita adalah tetap mendorong tumbuhnya budaya meneliti di kalangan dosen karena dana untuk riset itu sangat banyak disediakan pemerintah saat ini. Peluang itu harus kita tangkap,” sambung pakar hukum tata negara ini.

Manfaatkan Dana Penelitian

Sementara Adhi Indra Herman dalam paparannya mengatakan, saat ini banyak dana disediakan pemerintah. “Dan itu harus kita tangkap dengan baik untuk mengembangkan budaya meneliti di perguruan tinggi. Kemudian sisi lain dari penelitian bisa juga menambah income dosen karena memang tugas dosen salah satunya adalah meneliti,” katanya.

Adhi Indra Herman mengatakan, edisi XII mengalami perubahan substansi yang signifikan jika dibandingkan dengan buku panduan edisi XI. Perubahan tersebut meliputi jumlah skema penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang menjadi lebih sedikit, pengelompokan skema penelitian, tahapan skema, karakteristik skema penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, rancangan pengaturan untuk iuran waijib, dan iuran tambahan dan lain lain.

“Skema pengabdian dan penelitian kepada masyarakat menjadi tiga kategori, kompetitif nasional, desentralisasi, dan penugasan. Perubahan juga terjadi pada tahapan seleksi proposal penelitian,” tambah Adhi Herman.

Dibutuhkan Kemauan

Adi menegaskan, bahwa meneliti itu bukan sulit. “Tinggal lagi kemauan dan komitmen kita bersama. Mengingat dosen UHN banyak tamatan dari perguruan tinggi ternama dari luar negeri dan dalam negeri seperti USA, UI, UGM, ITB, IPB,, UNPAD, dan UNDIP, saya yakin tidak akan sulit untuk melakukan penelitian ini,” katanya.

“Hanya saja akses informasi selama ini mungkin kurang sehingga budaya meneliti itu tidak tumbuh. Tetapi dengan keterbukaan sistem informasi penelitian saat ini, saya yakin dosen UHN bisa jadi contoh pengembangan budaya meneliti di Sumut,” sebut Adhi Indra Herman ST MT. (TM-RAJA)

Related posts

Leave a Comment