topmetro.news – Pada ajang Paralimpiade Paris 2024, kompetisi panahan paralimpiade menjadi banyak sorotan karena terus berkembang sejak 1960. Apa itu paralimpiade dan bagaimana bisa menjadi salah satu ajang yang banyak ditunggu?
Paralimpiade sendiri sama terkenalnya dengan Olimpiade yang juga diadakan empat tahun sekali. Apa yang membedakannya dengan Olimpiade dan seperti apa sejarahnya di dunia maupun di Indonesia?
Mengenal Apa Itu Paralimpiade
Paralimpiade merupakan kompetisi olahraga internasional yang diikuti oleh atlet penyandang disabilitas. Atlet yang mengikuti kompetisi inilah yang membedakannya dengan Olimpiade.
Ada cukup banyak cabang olahraga yang dipertandingan mulai dari panahan, ski alpen, ski lintas alam, sepeda, biathlon hingga renang. Demi bisa menyesuaikan dengan kebutuhan atlet maka ada banyak modifikasi alat.
Apa itu paralimpiade tentunya sudah sangat jelas dari siapa saja peserta yang berhak untuk ikut. Waktu berlangsungnya paralimpiade sendiri adalah setelah Olimpiade. Contohnya, Olimpiade Paris 2024 berlangsung Juli-Agustus, maka paralimpiade ada pada bulan Agustus-September.
Sejarahnya Paralimpiade secara Global
Sebagai ajang internasional bergengsi, awal mula paralimpiade ada pada tahun 1948. Pada saat itu penyelenggaranya adalah Sir Ludwig Guttman yang kompetisinya diikuti 16 veteran Perang Dunia II.
Para veteran ini mengalami beberapa cedera seperti tulang belakang. Paralimpiade tidak resmi pertama berlangsung di Stoke Mandeville, Inggris. Sejak saat itu ada beberapa masa berkembangnya Paralimpik dan menjadi tonggak sejarah penting.
Gerakan Paralimpik hingga Paralimpiade Resmi Pertama
Berselang empat tahun setelah 1948, pesain dari Belanda ikut bergabung dalam kompetisi oleh Dr Guttman. Pertandingan ini melahirkan Gerakan Paralimpik. Gerakan ini merupakan cikal bakal Paralimpik yang kini berlangsung setiap empat tahun.
Pada 29 Juli 1948, Dr Guttman pun mengorganisir atlet penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda dalam kompetisi Stoke Mandeville Games. Secara resmi, Paralimpiade pertama diselenggarakan pada tahun 1960 di Roma, Italia.
Pada saat itu ada 400 peserta yang berasal dari 23 negara untuk berkompetisi pada delapan cabang olahraga.
Paralimpiade Musim Dingin Pertama
Sejak paralimpiade pertama, ajang ini pun berlangsung setiap empat tahun sekali. Pada tahun 1974, Swedia menyampaikan ide Paralimpiade Musim Dingin. Usul ini pun diterima dan butuh waktu kurang dari 18 bulan untuk mempersiapkannya.
Paralimpiade Musim Dingin merupakan pertandingan berskala kecil yang sukses. Atlet yang memiliki gangguan penglihatan dan amputasi menjadi pesertanya. Sejak saat itu, Paralimpiade Musim Dingin pun terus berlangsung.
Rekor Penonton Terbanyak pada Paralimpiade di Korea Selatan
Sejak 1974, apa itu paralimpiade menjadi dikenal oleh banyak masyarakat di dunia. Rekor atlet terbanyak pun terjadi pada Paralimpiade Rio tahun 2016 dengan atlet sebanyak 4.328 dari 159 negara.
Pada saat itu ada 22 cabang olahraga yang dipertandingkan. Selang dua tahun, pada Paralimpiade Musim Dingin di Korea Selatan 2018 berhasil memecahkan rekor penonton terbanyak.
Popularitas paralimpiade meningkat, dari yang tadinya 343.000 penonton menjadi 2,02 miliar penonton tv dari seluruh dunia. Pertandingan ini melibatkan 567 atlet dari 49 negara.
Sejarah Paralimpiade di Indonesia
Indonesia yang juga ikut dalam kompetisi Olimpiade juga tidak melewatkan ajang Paralimpik. Paralympic Indonesia turut menjelaskan bahwa paralimpiade Indonesia dimulai usai perang kemerdekaan.
Sejarah paralimpiade di Indonesia tidak terlepas dari Profesor Doktor Suharso yang menjadi bapak Paralimpiade Indonesia. Dr Suharso yang mendirikan rumah sakit untuk menangani para difabel mendapat undangan untuk melihat Paralimpiade tahun 1962 di Belanda.
Sejak saat itulah yayasan Pembina Olahraga Cacat di Indonesia pun lahir yang kini dikenal dengan Badan Pembina Olahraga Cacat. Indonesia pun mulai ikut pada Paralimpiade 1976 di Toronto.
Hanya saja, organisasi untuk mengelola Paralimpiade di dalam negeri masih belum resmi dan mendapat perhatian. Baru pada tahun 2010, ketika menteri olahraga Andi Mallarangeng, mendirikan National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI).
Sejak mengikuti Paralimpiade tahun 1976, Indonesia telah beberapa kali mendapatkan prestasi. Seperti, medali emas yang diraih Itria Dini untuk kategori lempar lembing putra kategori F.
Begitu juga Paralimpiade 2024 yang juga berhasil mendapatkan medali emas pada cabang olahraga bulu tangkis kategori ganda campuran.
Tidak perlu bingung lagi tentunya tentang apa itu paralimpiade dan bedanya dengan Olimpiade. Keduanya sama-sama ajang kompetisi olahraga terkemuka dan yang membedakan adalah atlet sebagai pesertanya.