topmetro.news – Sekda Asahan Drs Zainal Arifin Sinaga MH mengikuti sosialisasi anti korupsi dalam rangka memperingati hari anti korupsi sedunia (harkodia) di Aula Melati Kantor Bupati Asahan, Selasa (10/12/2024).
Sekda mengatakan, di Indonesia upaya penanganan pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi telah diinisiasi berbagai Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah. Diantaranya pencanangan pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
“Atas nama Pemkab Asahan saya mengucapkan terima kasih kepada Kajari Asahan yang telah menginisiasi sosialisasi anti korupsi ini untuk kalangan mahasiswa. Mahasiswa selain sebagai generasi penerus juga pelaku kontrol sosial. Mereka perlu diberikan bekal pengetahuan dan akhlak yang bersih dan baik agar dapat menjadi pelopor anti korupsi”, kata Sekda.
Kasi Intel Kejari Asahan, Heriyanto Manurung SH mengatakan, gerakan budaya anti korupsi harus terus kita galakkan. Masyarakat harus tahu apa itu korupsi dan gratifikasi. Masyarakat harus menjadi bagian untuk mencegah korupsi, kepantasan dan kepatutan yang menjadi budaya.
“Takut melakukan korupsi bukan hanya terbangun atas ketakutan terhadap denda dan terhadap penjara. Takut melakukan korupsi juga bisa didasarkan kepada ketakutan kepada sanksi sosial, takut dan malu kepada keluarga, kepada tetangga dan kepada Allah SWT”, kata Heriyanto.
Kejari Asahan mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadi bagian penting dari gerakan budaya anti korupsi. Tokoh agama, tokoh budaya, tokoh masyarakat dan para pendidik adalah bagian yang sangat penting dari upaya ini. Dengan keteladanan kita dan perbaikan regulasi dan reformasi birokrasi, Kejari Asahan yakin insyallah masyarakat akan menyambut baik gerakan budaya anti korupsi.
“Marilah kita samakan visi dan selaraskan langkah untuk membangun pemerintahan yang efektif, efisien dan inovatif sekaligus bebas dari korupsi”, kata Heriyanto.
Reporter : Adenan