topmetro.news, Tapaktuan-Rasa cemas dan khawatir sempat menyelimuti hati seorang ibu muda peserta BPJS Kesehatan Segmen PBI APBD bernama Irma Fajianda (26) Ketika buah hatinya harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Yuliddin Away. Sang anak yang awalnya hanya mengeluhkan sakit gigi disertai demam, tiba-tiba mengalami kejang-kejang setelah dua hari tidak kunjung sembuh.
Dengan penuh kepanikan, Irma bergegas membawa anaknya ke rumah sakit. Beruntung, sesampainya di IGD, ia langsung mendapat pelayanan yang cepat dan sigap dari tenaga medis.
“Saya kaget sekaligus panik waktu anak saya kejang. Tidak sempat berpikir apa-apa lagi, saya langsung bawa ke IGD. Alhamdulillah, sampai di rumah sakit langsung ditangani dengan cepat,” tutur Irma dengan mata berkaca-kaca.
Irma menuturkan, dirinya sangat terbantu dengan pelayanan yang diberikan. Tanpa menunggu lama, anaknya segera diperiksa dan ditangani oleh dokter serta perawat. Hal ini membuat hati Irma perlahan menjadi lebih tenang.
“Urusan administrasi juga mudah sekali, saya hanya diminta menunjukkan kartu BPJS Kesehatan. Tidak ada proses yang berbelit-belit,” ujar Irma pada saat ditemui tim jamkesnews, (27/8).
Bagi Irma, pengalaman tersebut menjadi bukti bahwa pelayanan kesehatan melalui Program JKN benar-benar hadir untuk masyarakat. Ia mengaku, rasa panik yang sempat melanda langsung berganti dengan rasa lega setelah melihat buah hatinya mendapat penanganan medis yang cepat.
Setelah mendapat perawatan di IGD, dokter kemudian menyarankan agar sang buah hati menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan menunjukkan perlunya perawatan lebih intensif sehingga sang anak harus dirawat inap.
“Sudah dua hari ini anak saya dirawat. Alhamdulillah kondisinya semakin membaik. Dokter rutin datang melakukan visit, perawat juga ramah-ramah, dan ruang perawatan sangat bersih serta nyaman,” jelasnya.
Irma menambahkan, suasana ruang rawat inap yang nyaman membuat dirinya dan keluarga merasa lebih tenang dalam mendampingi buah hati. Dukungan dari tenaga medis yang sigap juga menambah keyakinannya bahwa ia berada di tempat yang tepat untuk memulihkan kesehatan anaknya.
Selama mendampingi anaknya di rumah sakit, Irma benar-benar merasakan manfaat nyata dari kepesertaan JKN. Ia mengaku, jika harus menanggung biaya pengobatan secara mandiri tentu sangat berat bagi keluarganya.
“Kalau tidak ada BPJS Kesehatan, biaya sebesar ini pasti sulit kami tanggung sendiri. Setelah ada BPJS Kesehatan, saya jadi jauh lebih tenang dan tidak khawatir lagi soal biaya ketika sakit,” ungkap Irma penuh rasa syukur.
Baginya, BPJS Kesehatan bukan sekadar kata, tetapi jaminan yang memberi rasa aman ketika kondisi darurat menimpa keluarga. Apalagi sebagai seorang ibu, ketenangan batin saat anak sakit adalah hal yang sangat berharga.
Irma pun berpesan kepada masyarakat, terutama para ibu yang memiliki anak kecil, agar tidak ragu memanfaatkan layanan kesehatan melalui Program JKN. Menurutnya, kehadiran BPJS Kesehatan merupakan bentuk perlindungan nyata dari pemerintah yang wajib dijaga dan dimanfaatkan dengan baik.
“Pesan saya untuk para ibu, jangan takut menggunakan layanan BPJS Kesehatan. Saya sendiri sudah merasakan manfaatnya. Tidak hanya meringankan biaya, tapi juga memberi ketenangan saat anak sakit. Kita tidak pernah tahu kapan musibah atau sakit datang, jadi lebih baik sudah siap sejak awal,” tegas Irma.
Irma berharap pengalaman yang ia rasakan dapat menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa kesehatan adalah hal yang sangat penting.
“Saya sudah merasakan sendiri manfaat BPJS Kesehatan. Jadi jangan ragu memanfaatkannya, apalagi kalau anak kita sakit. Rasanya benar-benar sangat terbantu,” ujarnya menutup percakapan.
Penulis | Erris
