TOPMETRO.NEWS – Luhut Tahu Diri! Begitulah penilaian Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang akrab dipanggil Luhut atau yang sering disapa ‘oppung’. Diakui, dirinya tak akan bisa menjadi Presiden Republik Indonesia. Lho, kok?
Bukan karena tak percaya diri kurang kapasitas, pensiunan Jenderal TNI itu merasa dia tak mungkin jadi presiden lantaran menyandang status ‘double minoritas’.
“Harus tahu diri jugalah kalau kau enggak orang Jawa pemilihan langsung hari ini sudah lupain deh, saya enggak tahu 25 tahun lagi, enggak usah memaksakan diri (mencalonkan diri jadi presiden) sakit hati,” ungkap Luhut dalam wawancaranya di Kanal Rogerisme yang Tayang Rabu (22/9/2022) silam.
Luhut melanjutkan dirinya minoritas secara suku dan agama untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
“Saya double minoritas sudah Batak, Kristen lagi, jadi saya bilang sudah cukup itu ngapain saya nyakitin diri saya,” tambahnya.
Luhut mengamini pernyataan Rocky Gerung yang menyebutkan antropologi Indonesia masih berdasar etnisitas.
Diketahui tujuh presiden di Indonesia hanya BJ Habibie yang bukan berasal dari etnis Jawa. Dari ketujuh itu juga semua beragama Islam.
Tak hanya itu, bagi Luhut dia tak perlu menjadi presiden untuk mengabdi.
“Apa harus jadi presiden kau bisa ngabdi kan enggak juga,” tutupnya.
Selain berbincang soal presiden, Luhut bersama Rocky Gerung juga berbincang berbagai hal mengenai pemerintahan Joko Widodo hingga hubungan internasional.
Sekadar diketahui, Luhut putra pertama dari 5 bersaudara dari pasangan Bonar Pandjaitan dan Siti Frida.
Dia lahir 28 September 1947 di Toba Samosir (sekarang Kabupaten Toba), Sumatera Utara.
Ayah Luhut sempat bekerja sebagai sopir bus, tetapi suatu hari nasibnya berbalik ketika bekerja di perusahaan dan disekolahkan di Amerika Serikat.
Setelah lulus SMA, Luhut masuk Akademi Militer (Akmil) Angkatan Darat. Selama menjalani pendidikan militer, dirinya berkali-kali mendapat penghargaan sebagai lulusan terbaik.
Diantaranya, Adhi Makayasa untuk lulusan terbaik AKABRI bagian Darat pada 1970 dan pada 1971 mendapat tiga penghargaan sekaligus: lulusan terbaik Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (SUSSARCABIF), Sangkur Perak Komando untuk lulusan terbaik Kursus Komando, dan Trophy Payung Emas untuk lulusan terbaik Kursus Lintas Udara.
Karier cemerlang Luhut bidang kemiliteran tak serta merta membuatnya berpuas hati.
Tahun 2004 dia mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan.
Dia mendirikan PT Toba Sejahtera yang bergerak di sektor pertambangan batu bara dan memiliki anak usaha di sektor minyak dan gas, perkebunan dan kelistrikan.
Selain militer dan bisnis, Luhut juga melebarkan sayap kariernya di politik dengan bergabung ke Partai Golkar.
Tahun 2008 dia menjadi Wakil Ketua DPP Partai Golongan Karya, tetapi keluar tahun 2014 karena mendukung Jokowi di Pilpres 2014.
Setelah Jokowi memenangkan kontestasi politik itu melawan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa, Luhut diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Namun, belum lama menjabatnya, Luhut dilantik sebagai Menkopolhukam tahun 2015 dan kembali dipindah ke kementerian lain saat perombakan kabinet.
Selanjutnya tahun 2016 dia diminta Jokowi menjadi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya dan kini melanjutkan tugasnya untuk periode kedua.
BACA PULA | Stok Batu Bara Dalam Negeri Aman
Seperti diberitakan Topmetro.News sebelumnya, Mеntеrі Koordinator Bіdаng Kemaritiman Luhut Bіnѕаr Pаndjаіtаn memimpin rараt kооrdіnаѕі mеngеnаі Lаrаngаn Ekspor Batu bara dаn Pеmеnuhаn Batu bаrа PLN.
Dalam rараt itu, pemerintah ѕераkаt merilis 37 kapal untuk еkѕроr.
“Mеngіngаt ѕtоk dаlаm nеgеrі уаng ѕudаh dаlаm kоndіѕі aman bеrdаѕаrkаn lароrаn dаrі PLN, mаkа untuk 37 kapal yang ѕudаh mеlаkukаn loading реr tаnggаl 12 Januari dаn ѕudаh dіbауаrkаn оlеh ріhаk реmbеlіnуа аkаn dі-rеlеаѕе untuk mеlаkukаn еkѕроr,” ujаr Luhut, Kаmіѕ, 13 Januari 2022 silam.
