GM Grib Jaya Desak Kejari Madina Ungkap Keterlibatan Politisi dan Mantan Bupati dalam Kasus Aliran Dana “Smart Village”

topmetro.news, Madina– Ratusan massa yang tergabung dalam Generasi Muda (GM) Grib Jaya Mandailing Natal (Madina) menggelar aksi damai di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Madina, Rabu (24/09). Aksi ini menuntut pengungkapan transparan dalam kasus dugaan korupsi dana program “Smart Village” yang bersumber dari Dana Desa 2023, yang diperkirakan merugikan negara hingga Rp9,4 miliar.

Aksi yang dipimpin oleh Ketua GM Grib Jaya Madina, Sutan Paruhuman Nasution, menyerukan agar Kejari Madina bertindak profesional dan tidak tebang pilih dalam mengungkap dugaan keterlibatan sejumlah pihak, termasuk politisi dan mantan bupati setempat, yang diduga ikut menikmati aliran dana tersebut.

“Kami tidak akan berhenti bersuara. Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang merampas hak-hak masyarakat, terutama di desa. Kami meminta Kejari Madina untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus ini,” ujar Sutan, di sela-sela aksi.

Sutan menegaskan bahwa GM Grib Jaya akan terus mengawal jalannya proses hukum kasus tersebut, mengingat dampaknya yang begitu besar terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.

Kejari Madina Berjanji untuk Mengungkap Secara Profesional

Kasi Intelijen Kejari Madina, Jupri W Banjarnahor, SH, MH, yang menerima massa aksi, menjelaskan bahwa pihaknya membutuhkan waktu untuk mengungkap kasus tersebut. Proses penyidikan, kata Jupri, baru berjalan dua minggu, dan pihak kejaksaan akan memastikan setiap langkah penyelidikan dilakukan secara transparan dan berbasis bukti.

“Beri kami waktu untuk mengungkap kasus ini dengan seksama. Dalam mentersangkakan seseorang, kami harus memiliki cukup bukti. Kami akan transparan dalam prosesnya,” tegas Jupri di hadapan massa yang hadir.

Tujuh Poin Tuntutan GM Grib Jaya

Massa GM Grib Jaya Madina menyampaikan tujuh poin tuntutan kepada Kejari Madina terkait penanganan kasus “Smart Village”:

  1. Meminta Kejari Madina untuk transparan dalam proses hukum kasus “Smart Village” yang telah memasuki tahap penyidikan.

  2. Mendesak Kejari Madina agar segera memanggil dan memeriksa pihak-pihak yang terlibat serta menikmati aliran dana dari program tersebut.

  3. Menuntut Kejari Madina untuk mengungkap keterlibatan politisi partai dan pejabat eselon II dalam kasus ini.

  4. Mendesak Kejari Madina untuk menuntaskan penyelidikan terhadap mantan Bupati Madina yang diduga ikut menikmati aliran dana.

  5. Meminta pertanggungjawaban kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) terkait kasus ini.

  6. Mendesak Kejari Madina untuk segera menetapkan tersangka agar proses hukum berjalan jelas dan tidak berlarut-larut.

  7. Menuntut agar seluruh proses penyelidikan dan penyidikan dilakukan secara profesional, transparan, dan bebas dari intervensi.

Aksi Berlangsung Tertib

Pantauan di lokasi, aksi damai yang diikuti oleh ratusan massa berjalan dengan aman dan kondusif. Pengawalan ketat dari aparat kepolisian memastikan tidak ada gangguan dalam jalannya demonstrasi. Setelah menyampaikan tuntutan, massa GM Grib Jaya membubarkan diri dengan tertib.

Kasus “Smart Village” sendiri masih dalam penyidikan oleh Kejari Madina. Namun, pihak kejaksaan meminta waktu lebih untuk mengungkap kebenaran di balik aliran dana yang diduga melibatkan berbagai pihak, termasuk politisi dan mantan pejabat di daerah tersebut.

Reporter| Jbl

Related posts

Leave a Comment