topmetro.news, Jakarta – Menpora memberikan batas waktu tiga bulan kepada empat cabang olahraga (cabor), yang masih mengalami dualisme kepengurusan untuk segera bmenyelesaikan konflik internal. Keempat cabor tersebut adalah tenis meja, anggar, tinju, dan sepak takraw.
Adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, yang memberikan ultimatum dalam surat yang dikirimkan kepada Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, dan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Marciano Norman, pada 1 Oktober 2025.
Erick Thohir mengungkapkan penyelesaian persoalan ini harus menjadi prioritas utama agar prestasi olahraga Indonesia bisa kembali bangkit. Dia menyebut, tanpa soliditas organisasi, mustahil Indonesia bisa bersaing di pentas dunia.
“Masalah dualisme ini harus segera diselesaikan. Setelah itu baru kita bisa konsolidasi Desain Besar Olahraga Nasional. Selanjutnya kita bisa bicara mengenai PON, SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade akan seperti apa,” ujar Erick Thohir.
Kemenpora meminta KOI dan KONI mengambil peran strategis untuk memfasilitasi penyelesaian sengketa tersebut melalui jalur musyawarah dan mufakat.
Erick Thohir menilai kedua lembaga tersebut memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga ekosistem olahraga Indonesia.
“Kami di Kemenpora telah melakukan introspeksi dengan perbaikan tata kelola internal. Maka kami ingin KOI, KONI, dan para pengurus federasi olahraga juga bisa melakukan introspeksi masing-masing,” ucapnya.
“Dan duduk bersama untuk menyelesaikan masalah secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Karena musyawarah adalah landasan membangun bangsa dan negara,” imbuhnya.
Batas waktu yang diberikan pemerintah untuk menyelesaikan konflik ini adalah hingga akhir Desember 2025. Jika sampai tenggat waktu tersebut belum juga ada penyelesaian, Kemenpora akan turun tangan secara langsung.
Kini, sebulan telah berlalu sejak surat resmi dikirimkan. Artinya, KOI, KONI, dan masing-masing pengurus cabor hanya memiliki waktu dua bulan untuk menuntaskan dualisme yang telah berlarut-larut itu.
Erick Thohir menjelaskan bahwa langkah tegas akan diambil jika konflik masih berlanjut hingga melewati batas waktu. Tujuannya untuk memastikan keberlangsungan pembinaan atlet dan menjaga kehormatan olahraga Indonesia di tingkat internasional.
“Tiga bulan adalah waktu yang cukup untuk menyelesaikan sengketa kepengurusan cabang olahraga ini. Jika sampai akhir tahun tidak kunjung tuntas, maka kami Kemenpora akan mengambil alih dan membuat keputusan untuk menyelamatkan para atlet kita, menyelamatkan prestasi olahraga kita,” ungkapnya.
“Sudah terlalu lama para atlet menjadi korban. Maka saya ingatkan kembali kepada para pihak untuk melepas kepentingan pribadi dan ego masing-masing demi kejayaan olahraga kita,” tuturnya.
sumber;bola.com
