Topmetro.news – Pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi telah mengakui kekalahan dari rivalnya Bobby Nasution-Aulia Rachman pada pertarungan Pilkada serentak 9 Desember 2020.
Kendati kalah, Akhyar Nasution tetap akan kembali menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Medan. Informasi dihimpun, masa jabatan Akhyar Nasution akan berakhir pada 17 Februari 2021.
Dari tanggal tersebut, tersisa dua bulan lagi Akhyar menjabat. Namun mungkinkah Akhyar dilantik menjadi Walikota Medan defenitif.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD Medan, Alida, menyebutkan, peristiwa saat ini sama seperti saat pergantian posisi dari Rahudman Harahap ke Dzulmi Eldin.
Namun, menurut Alida, sisa masa jabatan Dzulmi Eldin masih 18 bulan. Sehingga, dilantik menjadi Walikota Medan defenitif usai putusan pengadilan Rahudman Harahap dinyatakan incrah atau berkekuatan hukum tetap.
“Kalau Pak Akhyar masa jabatannya kurang lebih dua bulan, apakah bisa dilantik atau tidak jadi walikota defenitif kami belum tahu,” ungkap Alida saat ditemui wartawan, Senin (14/12/2020).
Dia juga mengaku, pihaknya belum menerima salinan putusan pengadilan dan SK (Surat Keputusan) pemberhentian Dzulmi Eldin dari jabatan Walikota Medan.
Maka dari itu, dia akan berkoordinasi dengan Bagian Hukum Setda Kota Medan. “Semua berkas dari Pemko Medan. Disini hanya fasilitas paripurna, hanya dua bulan, kita gak tahu apa bisa dilantik atau tidak,” bilangnya.
Menurutnya, bila ada usulan dari Pemko Medan tentang pemberhentian Dzulmi Eldin dari jabatan Walikota Medan, baru mereka memproses pengangkatan Akhyar Nasution menjadi Walikota Medan defenitif.
“Kalau ada usulan dari, kita banmuskan, setelah ada kajian dari Pemko Medan. Nanti sampai ke paripurna. Sejauh ini yang kami terima hanya surat cuti Pak Akhyar ketika ikut kampanye, dan itu telah berakhir,” tukasnya.
Reporter: Thamrin Samosir
