Dampak Vaksin Sinovac Bagi Manusia

Kehadiran Vaksin Sinovac

topmetro.news – Kehadiran Vaksin Sinovac sebagai penangkal wabah Pandemi Covid-19 menimbulkan beragam reaksi. Banyak yang menyambut positif, namun tidak sedikit masyarakat menolak untuk menjalani vaksinasi.

Dan ragam kehebohan itu bukan hanya terjadi di pusat saja. Namun juga berdampak ke daerah-daerah seperti di Aceh Singkil. Banyak masyarakat bertanya, untuk apa vaksin itu diberikan dan apa dampak bila sesorang itu tidak mau divaksin.

Dari berbagai sumber yang dihimpun reporter topmetro.news menjelaskan bahwa Vaksin Sinovac atau Coronavac adalah kandidat Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi Tiongkok, Sinovac. Sejak pertengahan tahun 2020, calon vaksin ini menjalani penelitian klinis tahap III, yang saat ini berlangsung di Brasil, Chili, Indonesia, dan Turki.

Teknologi Vaksin

CoronaVac menggunakan teknologi tradisional yang serupa dengan BBIBP-CorV dan BBV152. Yakni vaksin virus inaktif Covid-19 lainnya yang juga sedang dalam uji coba tahap III.

Pada 7 Januari 2021, Instituto Butantan dari Brasil mengumumkan bahwa vaksin ini 78% efektif pada kasus ringan dan 100% efektif melawan infeksi berat dan sedang. Ini berdasarkan 220 kasus Covid-19 dari 13.000 sukarelawan tanpa merinci bagaimana menghitung tingkat efikasinya.

Selain itu juga, Negara Turki sebelumnya telah mengumumkan tingkat efikasi sebesar 91,25%. Ini dari analisis sementara terhadap 29 kasus yang berdasarkan pada data dari 1.322 peserta dalam uji coba dengan 7.371 sukarelawan.

Sementara itu di Indonesia mengumumkan tingkat efikasi sebesar 65,3% berdasarkan data dari 1.600 peserta dalam uji coba mereka.

Peneliti vaksin dari PT Biofarma, Neni Nurainy, menjelaskan bahwa vaksin memiliki manfaat bukan hanya untuk individu. Melainkan juga bermanfaat secara kelompok.

“Manfaatnya tidak hanya untuk individu, tapi kelompok juga. Jika ada yang menyebarkan penyakit atau sakit, lalu ada yang tidak diimunisasi maka itu akan menyebar,” ujar Neni dalam diskusi kontroversi vaksin di Kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Jumat, 21 September 2018 lalu.

Sangat perlu untu mengetahui bahwa vaksin merupakan suatu produk biologi yang sifatnya antigenik. Dibuat dari virus atau bakteri yang dilemahkan, yang selanjutnya digunakan untuk mengaktivasi sistem kekebalan dalam tubuh.

Jadi tanpa vaksin, manusia memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai kekebalan kolektif yang disebut juga herd immunity, terhadap Virus Corona penyebab Covid-19, SARS-CoV-2.

reporter | Rusid Hidayat Berutu

Related posts

Leave a Comment