topmetro.news – Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan diharapkan mampu menyediakan bank sampah di lingkungan perkantoran masing-masing. Hal itu seiring instruksi Walikota Medan dan dianggap tepat, karena selain mengurangi sampah juga membantu ekonomi keluarga.
“Kita harapkan seluruh OPD mendirikan Bank Sampah di kantor masing-masing dan pegawai wajib menjadi nasabah,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Medan, Haris KD kepada wartawan, menyikapi upaya peningkatan kebersihan di Kota Medan, Selasa (14/6/2022).
Dengan mewajibkan seluruh pegawai pada jajaran Pemko Medan menjadi Nasabah Bank Sampah, maka akan terciptanya Kota Medan yang bersih.
“Jika seluruh pegawai menjadi contoh peduli kebersihan, tentu akan memotivasi masyarakat lebih peduli soal kebersihan. Hendaknya dimulai dari Pemko sendiri,” imbuhnya.
Ia juga berharap, seluruh kepling dapat menjadi pelopor kebersihan dan wajib mendirikan Bank Sampah di lingkungan masing-masing. Sehingga dengan sendirinya akan mengedukasi masyarakat soal kesadaran kebersihan.
Ia meminta, OPD jajaran Pemko Medan dapat belajar kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan yang sudah mendirikan Bank Sampah.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan terus gencar melakukan sosialisasi penerapan Bank Sampah kepada lembaga dan instansi bahkan pihak mana pun.
Menurut Kepala DLH Kota Medan Zulfansyah, DLH dan Dinas Kebersihan Pertamanan Kota Medan serta pihak Kecamatan komit berkolaborasi soal penanganan sampah.
Lanjutnya, jika DLH bertugas untuk mengurangi sampah tidak sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) maka DKP dan Kecamatan/Kelurahan untuk penanganan sampah hingga ke TPA. Untuk pengurangan sampah, DLH berupaya keras agar sampah tidak sampai ke TPA. Maka harus ada pemilahan jenis sampah organik dan non organik.
Jaga Kebersihan
Dalam hal upaya pengurangan sampah sampai ke TPA, dengan pendirian Bank Sampah menurutnya jadi salah satu cara jitu. Di mana dengan mendirikan Bank Sampah, selain menjadikan sampah bernilai ekonomis juga mendorong niat menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami di DLH sudah mendirikan Bank Sampah. Di mana seluruh pegawai wajib menjadi nasabah dan setiap hari Jumat masing masing membawa sampah non organik ke kantor. Masing masing pegawai memiliki buku tabungan sampah,” bebernya.
Ia menyebutkan, pihaknya terus mensosialisasikan pendirian Bank Sampah di Kecamatan dan di beberapa sekolah. Selain mendirikan Bank Sampah, DLH juga mensosialisasikan ternak ulat maggot dan eko enzim. Dengan ternak ulat manggot dengan makanan samoah organik akan mempu mengurangi sampah.
“Sampah non organik dapat ditangani lewat Bank Sampah dan sampah organik ditangani dengan ternak maggot dan eko enzim,” tambahnya.
Ia mengakui, setelah pihaknya menjalankan tugas untuk pengurangan sampah ke TPA, terbukti hingga Maret lalu, sudah mencapai 10,2 persen dari 20 ribu ton sampah per hari berkurang ke TPA. “Target kita 30 persen mudah-mudahan tercapai tahun ini,” tuturnya.
reporter : Thamrin Samosir
