Jebolan Luar Negeri, ini Riwayat Pendidikan Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis

Pj Gubernur Aceh Ahmad Marzuki telah melantik Marthunis sebagai Pj Bupati Aceh Singkil. Lantas siapakah sosok Marthunis yang jarang muncul ke permukaan ini?

topmetro.news – Pj Gubernur Aceh Ahmad Marzuki telah melantik Marthunis sebagai Pj Bupati Aceh Singkil. Lantas siapakah sosok Marthunis yang jarang muncul ke permukaan ini?

Dari berbagai sumber yang reporter topmetro.news himpun, Marthunis ST DEA MA adalah seorang birokrat-teknokrat muda jebolan master bidang ekonomi dari Georgia State University di Amerika Serikat. Ia bagian dari program penguatan perencanaan pembangunan Bappenas saat Indonesia bertransisi ke perencanaan berbasis bukti/data.

Anak seorang guru dan ulama asal Pidie yang cukup disegani inim besar di Banda Aceh hingga pendidikan di MAN Model Banda Aceh. Sarat prestasi sejak sekolah menengah, Marthunis menyelesaikan pendidikan sarjananya di ITS Surabaya. Selanjutnya Marthunis menempuh pendidikan S2 di Université de Bretagne-Occidentale, Perancis.

Ya, Marthunis mempunyai dua gelar master. Satu dari Perancis (DEA) di bidang teknik manajemen pesisir. Satu dari Amerika Serikat (MA) di bidang ilmu ekonomi.

Pendidikan tinggi tak membuat Marthunis pongah sama sekali. Sebaliknya, staf dan koleganya mengenal Marthunis sebagai pribadi yang sangat bersahaja dan santun.

Sebelum menjadi kepala pada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Marthunis sempat menjadi kepala bidang pada dinas yang sama. Sebelumnya terkenal sebagai salah satu kepala bidang yang cukup berhasil di Bappeda Aceh, di bawah beberapa kepala badan yang berbeda.

BACA JUGA | Gubernur Aceh Lantik Martunis Jadi Pj Bupati Aceh Singkil

Ramah dan Tegas

Sarjana teknik yang bertubuh tinggi ini juga ramah dan murah senyum. Tapi itu bukan berarti dia bisa diajak kompromi kalau sudah menyangkut integritas dan kualitas kerja. Terutama saat berhubungan langsung dengan pelayanan publik.

Marthunis adalah sosok pembelajar tangguh dan tak segan belajar pada siapa pun, termasuk pada stafnya sendiri. Marthunis suka mengambil kursus secara mandiri jika merasa tidak cukup ilmu untuk pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.

Itu sebabnya, staf dan koleganya pun menyegani teknokrat muda ini. Marthunis juga suka mengajak stafnya belajar bersama jika para staf kesulitan dalam tugasnya.

“Kami boleh tidak tahu bahkan tidak bisa melakukan sesuatu. Pak Marthunis tidak masalah dengan itu, sejauh kami mau terus belajar dan menjadi lebih baik,” ungkap salah seorang staf DPMPTSP yang meminta namanya tak dicantumkan.

“Bahkan Beliau siap belajar bersama kami dan bila perlu belajar pada ahlinya,” ungkap seorang staf yang lain.

“Awalnya kami agak kesulitan juga. Terutama yang sudah di zona nyaman alias malas belajar. Tapi karena Pak Marthunis menganut pola pemberdayaan yang terbuka, kami sekarang sudah terbiasa. Bahkan lebih enjoy. Yang penting mau terus belajar dan meningkatkan kualitas kerja,” pungkas staf tersebut.

Pertanyaanya, apakah Marthunis akan mampu membangun Aceh Singkil lebih baik?

Ilmu dan pengalaman sebagai teknokrat perencana sekaligus birokrat muda tentu akan menjadi modal besar Marthunis. Tapi Aceh Singkil adalah salah satu ‘kantong kemiskinan’ di Aceh. Dengan fokus Pj Gubernur Aceh Ahmad Marzuki yang hendak menurunkan angka kemiskinan Aceh lebih cepat lagi, keberhasilan Marthunis di Aceh Singkil akan menjadi salah satu penentu.

Seperti rekam jejak sebelumnya, semoga Marthunis bisa cepat belajar di awal kepemimpinannya di Aceh Singkil. Semoga jajaran pelayan publik di Aceh Singkil juga bisa segera belajar dan bergerak bersama. Sehingga Negeri Syeikh Abdurrauf As-Singkili ini bukan hanya makin sejahtera ekonominya, lestari alamnya, tapi juga damai masyarakatnya.

Siapa tahu peradaban dan kebudayaan Aceh akan kembali bersinar dari Singkil.

reporter | Rusid Hidayat

Related posts

Leave a Comment