topmetro.news – Pembukaan penerimaan Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kabupaten Langkat ternyata banyak sekali peminatnya. Tidak saja masyarakat umum, namun banyak rekan wartawan ambil bagian dari kesempatan kegiatan 5 tahunan tersebut. Info yang diperoleh jumlah peserta yang mengikuti Ujian Panwascam Bawaslu Kabupaten Langkat mencapai 476 orang.
Sayangnya, pelaksanaan ujian tertulis Computer Assisted Test (CAT) yang dilaksanakan Bawaslu Langkat selama 2 hari di Gedung SMKN 1 Stabat tersebut menimbulkan kontropersi. Bahkan ada 2 oknum Komisioner Bawslu Langkat nyaris adu jotos.
Informasi yang diterima media ini, kronologis keributan sesama Komisioner Bawaslu Langkat ini disebut-sebut karena adanya dugaan sesama peserta ujian CAT saling mengajari.
“Pada saat beberapa peserta Ujian CAT saling mengajari ternyata dilihat oleh salah seorang anggota Komisioner Bawaslu berinisial Sy. Nah, pada saat itu juga salah seorang anggota Komisioner Bawaslu lainnya berinisial Ro. Ro seperti tidak senang dengan cara-cara Sy yang melarang peserta ujian Panwascam sehingga terjadi keributan. Ro sempat menarik Sy untuk menantang adu jotos di luar,” ujar sumber media ini yang minta agar nama dan identitasnya tidak dicantumkan dalam pemberitaan dan diamini beberapa peserta yang ikut ujian lainnya, Selasa (18/10/2022).
Sementara itu, Ketua Bawaslu Langkat Usni Laily, saat dikonfirmasi Topmetro terkait adanya insiden memalukan yang dipertontonkan 2 orang komusioner Bawaslu tersebut membantahnya.
Menurut Laily, pada saat kejadian, Jum’at (14/10/2022) itu dirinya juga ada di lokasi pelaksanaan ujian di SMKN Stabat.
“Mohon maaf ini ya Bang, keterangan Abang ini kurang pas laa. Krn tidak ada peserta yang mengajari tu Bang. Dan tdk ada Sy yang menegur peserta. Saya di lokasi Bang. Kenapa Ro mendorong Sy, Bang?” ujar Usni Laily menjawab konfirmasi Topmetro melalui chat WhatsApp, Minggu (16/10/2022).
Reporter I Rudy Hartono
