TOPMETRO.NEWS – Lantaran lahan pemakaman yang kian sempit, maka 1 liang kubur terpaksa diisi 5 jenazah. Kondisi ini sudah terjadi di sejumlah tempat. Misalnya di Taman Pemakaman Umum (TPU) Ngagel.
Karena itu, jangan heran apabila nama yang dikuburkan tertulis berurutan di batu nisan. Bahkan di Pemakaman Ngagel, jarak antara satu makam dengan yang lain juga nyaris tidak ada.
Satu-satunya pemisah hanya jalan yang membelah makam. Peziarah pun harus hati-hati melangkah. Terutama yang memiliki makam kerabat di bagian tengah. Mereka harus melangkahi makam-makam lain untuk sampai.
Kondisi serupa terjadi di Makam Rangkah. Sejumlah tempat pemakaman yang ada sejak zaman penjajahan memang sudah overload.
Kabid Sarpras Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Surabaya (DKRTH) Rulie Ermawan menjelaskan, sejumlah makam memang sudah penuh.
Di TPU Ngagel, sudah tidak ada tanah yang tersisa. Penumpukan jenazah pun tidak terelakkan.
“Makam tumpuk bisa asalkan keluarga. Kalau bukan keluarga, harus ada surat pernyataan dari ahli waris makam,” katanya.
Pemko menyadari hal itu. Salah satu solusi yang dikerjakan menambah luas TPU Keputih hingga 5,2 hektar. (tmn)