topmetro.news – Turnamen Karate Antar Dojo se-Tapanuli Raya akan berlangsung tanggal 5-7 Mei 2023 di Gedung Serbaguna Jalan Raja Saul Lumbantobing Tarutung. Tema turnamen adalah, ‘Berkarya dan berkelanjutan demi prestasi yang gemilang’.
Untuk memperebutkan Piala Bupati Tapanuli Utara tersebut, diperkirakan 500 atlit karate yang mewakili dojo dari 14 kabupaten kota akan ‘fight’ di berbagai kategori (kelas) sesuai dengan peraturan pertandingan Forki.
Ketua Panitia Pelaksana Dedi Pane bersama Sekretaris Tumanda Pasaribu dan Bendahara Leonarjo Pakpahan sudah menggelar rapat pemantapan tugas seksi-seksi. Rapat berlangsung, Rabu (19/4/2023) di Ruang Rapat Dinas Pemuda dan Olahraga Jalan Sisingamangaraja Tarutung.
Menurut informasi, Tim Forki Sumut telah datang, Selasa (18/4/2023) lalu, untuk meninjau kesiapan panitia. Terutama dari sisi keamanan area lingkungan pertandingan. Panitia harus mampu memberi pemahaman kepada seluruh atlet untuk disiplin mematuhi ketentuan. Dan yang belum gilirannya, jangan memasuki area atau lokasi Pertandingan.
“Kita harus siap melaksanakan turnamen yang lancar dan aman,” sebut Dedi.
Persyaratan
Sekretaris Panitia Tumanda Pasaribu menjelaskan, pendaftaran peserta turnamen akan mengikuti standar Forki. Setiap atlet yang mendaftar sebagai peserta atas nama dojo masing masing harus memiliki mandat perguruan dan rekomendasi dari Forki kabupaten/kota setempat. Melampirkan foto copy KTP. Bagi yang belum 17 tahun melampirkan foto copy kartu keluarga atau akte lahir. Berdomisili di kawasan Tapanuli Raya. Uang pendaftaran Rp100.000 per atlet dan Rp300.000 per kontingen.
Pasaribu menambahkan, pendaftaran peserta melalui online email: tumanda.1912@gmail.com. Atau WA Dedi Pane 0813 7614 4497, Tumanda Pasaribu 0813 6171 5536, Seksi Pertandingan Kritina Simanjuntak 0823 6478 4845 dan Frengky Sianturi 0852 6169 9638. Bisa juga langsung ke sekretariat Jalan Sisingamangaraja Nomor 289 Tarutung.
Panitia berharap 14 kabupaten/kota bisa mengirimkan peserta. Yakni Tapanuli Utara, Toba, Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Kota Sidimpuan, Kota Sibolga, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Nias, dan Kota Gunung Sitoli.
Untuk meminimalisir kesalahan tim juri, dalam turnamen ini juga akan ada penerapan komputerisasi.
Cermat
Kadis Pemuda dan Olahraga Marco Panggabean menganjurkan kepada panitia untuk melaksanakan turnamen dengan sangat cermat, berhati-hati di semua seksi. “Kecermatan dan kehati-hatian akan menghindarkan kita dari komplen peserta atau pihak keluarga,” katanya.
Dojo di Tapanuli Utara agar ikut mengambil bagian. Hal itu akan mendorong setiap dojo ke depannya memiliki program terukur agar output latihan jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.
reporter | Jansen Simanjuntak
