Dukung Rapimnas, Syafrizal Pastikan Partai Gerindra Akan Tindak Tegas Caleg Terpilih yang Membelot

topmetro.news – Mungkin ada banyak kontroversi yang terjadi diperhelatan kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada). Salah satu kontroversi dimaksud bahwa calon gubernur/wakil gubernur, calon bupati/wakil bupati, atau calon walikota/wakil walikota yang diusung oleh sebuah atau gabungan parpol, tidak sesuai dengan keinginan kader maupun simpatisan.

Mencegah akan adanya pembelotan oleh oknum kader yang mungkin terjadi, maka DPP Partai Gerindra dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang selenggarakan di Hambalang, Kabupaten Bogor para tanggal 30 Agustus 2024 lalu, bersepakat secara tegas akan menindak bahkan memberi sanksi pemecatan bagi siapa pun kader terutama caleg terpilih yang membelot dan tidak mejalankan arahan dari pimpinan Partai Gerindra.

Maklumat tersebut di atas pun dibenarkan secara tegas oleh Ketua DPC Partai Gerindra Batubara Syafrizal SE MAP. Kepada media ini dijelaskannya, bahwa dalam menghadapi kontestasi Pilkada Serentak 2024, dibutuhkan keaktifan seluruh caleg terpilih sebagai kader terdepan guna mendukung pasangan calon (paslon) kepala daerah.

Dukungan dimaksud, kader terutama semua caleg Partai Gerindra terpilih di Pemilu 2024 wajib secara aktif mensosialisasikan paslon ke masing-masing konstituen mereka sampai ke akar rumput. Kemudiaan ikut berperan tetdepan dalam mengkampanyekan Paslon Gerindra bersama koalisi parpol lain dengan atau tanpa alat peraga kampanye.

Selanjutnya, caleg terpilih saat di masa kampanye wajib membuat atau paling tidak memasang alat peraga dalam bentuk baleho dan banner, baik di ruang publik atau melalui media sosial. Terhadap kader partai yang ‘mbahlelo’ (membelot), dipastikan akan diberikan sanksi pemecatan, dan kepada caleg terpilih pada Pemilu 2024 akan batal dilantik, bahkan segera dilakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Demikian Syafrizal tak menampik adanya informasi soal rumor tentang beberapa kader bahkan caleg terpilih Partai Gerindra baik di wilayahnya sendiri maupun di daerah lain yang diam-diam bahkan secara terang-terangan melakukan pembelotan. “Sudah, sudah ada laporannya, tinggal pembuktian saja. Sederhananya, kalau mereka berbuat pasti perolehan suara untuk cagub dan cabup Partai Gerindra, nantinya tak akan jauh dari jumlah suara dalam Pileg 2024 semalam,” tegasnya.

Calon wakil bupati yang berpasangan dengan Baharuddin Siagian ini juga mengatakan, gejala awal kader atau caleg terpilih membelot perintah partai adalah, si oknum tak perduli dan pura-pura tidak aktif sebab banyak alasan karena ini dan itu. “Kita ada siapkan tim khusus yang memantau terutama terhadap caleg terpilih. Bukan karena saya ikut mencalon sebagai wakil bupati. Tapi ini tentang mejalankan instruksi serta kebijakan partai,” pungkas Syafrizal.

Politisi muda yang kini masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Batubara itu pun mengutarakan, bahwa semua pimpinan partai pasti kesal apabila ada kader partai bahkan caleg terpilih dari parpol tersebut yang diketahui telah melakukan ‘mbahlelo’ dan malah mendukung paslon yang diusung oleh partai lain. Menurutnya itu sama dengan memelihara para pecundang yang menjadi musuh dalam selimut dan ibarat membiarkan ‘duri dalam daging’.

reporter | Bimais Pasaribu

Related posts

Leave a Comment