Hari Ketiga Pertandingan Sambo di GOR Stabat Diwarnai Keributan, Wasit Dinilai Pelatih tidak Cermat

topmetro.news – Pertandingan Cabor Sambo kelas nomor Women Sport 54 Kg mempertandingkan atlit Kontingen Jawa Timur Iin W dan Fiqih A Kontingen DKI Jakarta diwarnai keributan.

Keributan tersebut bermula saat Iin melakukan kuncian kepada lawannya Fiqih A. Ternyata dewan juri melihat adanya gerakan tangan berulang yang dilakukan atlit DKI Jakarta itu pertanda menyerah dan minta pertandingan dihentikan.

Sehingga, Dewan Juri meminta wasit untuk menghentikan pertandingan saat waktu masih berjalan 4 : 08 menit, untuk memastikan gerakan tangan atlit Fiqih. Karena Dewan Juri menilai jika wasit tidak melihat gerakan tangan yang dilakukan atlit DKI Jakarta tersebut.

Saat menyaksikan tayangan ulang melalui VAR, ternyata benar terlihat jika atlit DKI tersebut menggerakkan tangan pertanda menyerah.

Selang beberapa saat, akhirnya wasit dan kembali ke tengah arena pertandingan dan meniup pluit mengambil keputusan memenangkan atlit dari Jatim Iin W.

Keputusan tersebut membuat sang atlit Fiqih coba protes dan mengaku jika dirinya tidak ada menggerak-gerakkan tangan pertanda menyerah. Fiqih protes jika dirinya menggerakkan tangan karena berupaya melepaskan diri dari kuncian sehingga tangannya bergerak dan bukan menyerah.

Melihat hal itu, pelatih dari Fiqih A Kontingen DKI Jakarta tersebut melakukan protes kepada dewan juri yang menilai jika atlitnya bukan menyerah, melainkan tangan atlitnya bergerak untuk melepaskan kuncian.

Di tengah arena, terlihat atlit DKI Jakarta itu menangis seolah tidak menerima keputusan wasit dan dewan juri. Hal inilah yang memantik emosi pelatih dan manager Kontingen DKI tersebut.

Kendati telah diberikan penjelasan terkait penghentian pertandingan berdasarkan tayangan ulang melalui VAR atas gerakan menyerah yang dilakukan atlit DKI Jakarta tersebut, namun ternyata tetap dianggap tidak bisa diterima oleh pelatih dan managernya.

Pelatih dan manager atlit DKI semakin tidak terima dan terus melakukan protes keras dan menunjukkan tindakan-tindakan provokatif kepada Dewan Juri dan panitia.

Situasi semakin memanas karena memang keputusan Dewan Juri dan panitia penyelenggara tidak bisa diganggu gugat dan tetap memenangkan atlit Jawa Timur Iin.

Pelatih terus menyalahkan wasit yang memimpin pertandingan karena dinilai tidak cermat dan ragu saat memimpin pertandingan.

Pelatih atlit DKI yang juga merupakan mantan atlit MMA Nasional tersebut masih tidak terima dan berupaya melampiaslan kemarahan dengan cara tidak sportif mencoba membalikkan meja panitia serta menghalau dengan kasar panitia yang coba memenangkan dirinya.

Sorakan dan teriakan penonton yang seolah coba memprovokasi situasi, semakin menyulut emosi sang pelatih dan nyaris terjadi baku hantam.

Panitia sempat meminta petugas keamanan dari Polres Langkat untuk mengamankan situasi dengan cara-cara persuasif.

Akhirnya situasi dapat terkendali dan panitia melanjutkan kembali nomor-nomor pertandingan hingga usai.

reporter | Rudi Hartono

Related posts

Leave a Comment