topmetro.news – Kepala Desa (Kades) Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Ir. Indra Syahputra, mewakili Provinsi Sumatera Utara dalam Seminar Nasional ‘De’best di 1000 HPK’ (Praktik Baik Desa/Kelurahan Bebas Stunting Tahun 2024).
Seminar yang diadakan oleh Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti, S.E., M.T., ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Selasa (24/9/2024).
Seminar tersebut menghadirkan empat narasumber kepala desa dari berbagai provinsi, termasuk Kades Pekan Tanjung Beringin yang mewakili Sumatera Utara.
Selain itu, Kades Hamayung dari Kalimantan Selatan, Kades Kalimantong dari NTB, dan Kades Lewoeleng dari NTT juga turut menjadi pembicara dalam acara tersebut.
Ribuan peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, serta perwakilan instansi pemerintah dan swasta, turut menyaksikan acara ini.
Dalam presentasinya, Ir. Indra Syahputra menyampaikan kisah sukses Desa Pekan Tanjung Beringin dalam menurunkan angka stunting. Ia memaparkan bahwa pengalaman desa tersebut dapat dijadikan contoh bagi desa-desa lain di Indonesia.
“Kami berbagi pengalaman kepada rekan-rekan kepala desa se-Indonesia tentang praktik baik yang telah dilakukan Desa Pekan Tanjung Beringin dalam upaya menurunkan angka stunting. Pengalaman ini mencakup langkah-langkah yang kami ambil bersama tim kader dan pemerintah desa untuk mempercepat penurunan stunting di desa kami,” ujar Kades.
Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa faktor utama penyebab stunting di Desa Pekan Tanjung Beringin disebabkan oleh tiga faktor utama.
“Sebanyak 25% kasus stunting di desa kami disebabkan oleh faktor kemiskinan, sementara 70% disebabkan oleh kurangnya pola asuh dan pemahaman tentang gizi balita, terutama oleh ibu-ibu. Sedangkan, 5% sisanya disebabkan oleh pernikahan usia dini yang menyebabkan pasangan muda belum memahami pola asupan gizi yang tepat,” jelasnya.
Ir. Indra Syahputra juga memaparkan kebijakan dan inovasi yang diterapkan untuk menekan angka stunting di Desa Pekan Tanjung Beringin.
“Kami memperkuat kegiatan kader Posyandu dan meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Salah satu langkah nyata yang kami lakukan adalah menyelenggarakan lomba ‘Gebyar Posyandu Merdeka’ dan menggalakkan produksi menu makanan lokal yang bergizi untuk balita,” katanya.
Ia menambahkan bahwa inovasi dalam pengolahan bahan makanan lokal ini berhasil membawa Desa Pekan Tanjung Beringin meraih juara dua dalam lomba tingkat Provinsi Sumatera Utara.
“Kami memiliki 11 menu olahan lokal yang kami distribusikan secara langsung ke rumah-rumah balita yang mengalami stunting. Inisiatif ini mendapatkan apresiasi dan menjadi salah satu kunci keberhasilan kami,” tambahnya.
Selain itu, desa ini juga telah menyediakan berbagai fasilitas penunjang, seperti BPJS bagi keluarga stunting yang belum terdaftar, serta program bantuan sosial yang berbasis data DTKS.
“Kami juga mengintegrasikan layanan kesehatan, poskesdes, BPJS, dan bantuan sosial dalam satu atap di Rumah Data Desa Pekan Tanjung Beringin. Kami berharap seluruh anak-anak balita di desa ini dapat tumbuh sehat dan terbebas dari stunting,” pungkasnya.
Dengan berbagai inovasi dan kebijakan yang telah diterapkan, Desa Pekan Tanjung Beringin optimis dapat terus mengurangi angka stunting dan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia khusunya Desa-desa yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
Turut hadir mendampingi Kepala Desa Pekan Tanjung Beringin, Kabid Gizi BP2KBP3A Provinsi Sumatera Utara, Ziad Husaini, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM Sergai, M. Kahar Effendi, Kepala Bidang di Dinas BP2KBP3A, Perwakilan PLKB Tanjung Beringin dan Unsur Pemerintah Daerah Sergai lainnya.
Reporter | Fani