Sangat Melecehkan, Kapolres Taput Didesak Segera Tangkap Pelaku Penyebaran Konten Hoaks Satika Simamora

Desakan agar Kapolres Tapanuli Utara (Taput) AKBP Ernis Sitinjak segera menangkap terduga pelaku penyebaran foto-foto hoaks asusila terhadap tokoh masyarakat Taput, Satika Simamora, kembali disuarakan elemen masyarakat.

topmetro.news – Desakan agar Kapolres Tapanuli Utara (Taput) AKBP Ernis Sitinjak segera menangkap terduga pelaku penyebaran foto-foto hoaks asusila terhadap tokoh masyarakat Taput, Satika Simamora, kembali disuarakan elemen masyarakat.

“Kenapa di saat ada seorang wanita yang ingin berusaha memperbaiki daerahnya dengan mencalonkan sebagai Bupati Tapanuli Utara, masih ada orang yang berupaya untuk menjatuhkan atau melecehkan harkat dan martabat seorang wanita dengan menyebarkan foto-foto asusila kepada masyarakat,” kata Ketua DPW Koalisi Nasional Perempuan Republik Indonesia (KNPRI) Murika Ningsih saat temu pers di Tarutung, Kamis (7/11/2024).

Penyebaran konten hoaks Satika Simamora tersebut terjadi pada September lalu di Kecamatan Sipahutar yang diduga dilakukan TN dan BS. Kasus ini sudah disampaikan ke Polres Taput lewat pengaduan masyarakat sejak 1 Oktober 2024, tetapi hingga kini belum ditangani secara profesional oleh penyidik.

“Gimana apabila foto-foto ini dilihat oleh anak-anak tentu akan berdampak kepada mereka, dapat merusak mental dan spiritual mereka. Dan gimana pula jika hal ini terjadi kepada diri kita, orangtua kita atau terjadi pada diri kita sendiri dan terjadi kepada orangtua atau kepada adik perempuan kita,” ujar wanita yang akrab disapa Rika ini.

Atas dasar inilah, Rika dan elemen masyarakat Kabupaten Taput merasa terpanggil untuk bersuara dalam aksi solidaritas sesama kaum perempuan di depan Mapolres Taput pada Hari Rabu (6/11/2024) kemarin. Mendesak agar Kapolres Taput Ernis Sitinjak segera menangkap kedua terduga pelaku yang masih menghirup udara bebas sampai hari ini.

“Kami meminta satu minggu sebelum Pilkada Serentak digelar di Tapanuli Utara, TN dan BS harus sudah ditangkap oleh Polres Taput. Jika tidak kami akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi,” pungkasnya didampingi Horas Nababan selaku Pemerhati Ibu dan Anak di Taput serta Cindy Boru Sinaga, anak dari salah satu tersangka, JS.

Cindy Boru Sinaga (25) pada kesempatan itu mengatakan bahwa ayahnya tidak bersalah dalam kasus dugaan pengeroyokan di Kecamatan Pahae Jae pada 30 Oktober lalu.

“Ayah saya tidak bersalah. Ayah saya tidak terlibat pemukulan seperti yang dituduhkan pelapor. Saya minta Bapak Kapolres segera membebaskan ayah saya,” ujar dia.

Diakui Cindy mereka sekeluarga telah kehilangan ayahnya sejak ditahan pada Senin, 4 November 2024 lalu. Apalagi ayahnya sebagai tulang punggung untuk menafkahi keluarga mereka. Ditambah lagi ibu mereka menderita sakit pasca-mengetahui suaminya ditahan polisi.

“Pak Kapolres, Pak Kapolda, dan Pak Kapolri, bebaskan bapak kami, karena bapak kami tidak bersalah. Berikan keadilan untuk kami karena bapak kami tidak ada melakukan pemukulan,” kata anak kedua dari empat bersaudara ini.

“Kenapa yang satu orang sudah bebas tetapi bapak kami tidak dibebaskan juga. Tolonglah Bapak Kapolres bebaskan juga bapak kami,” pungkasnya.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment