Pasar Buah Berastagi Semakin Diminati Wisatawan

PASAR Buah Berastagi, yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dikenal sebagai salah satu pasar buah tradisional terbesar dan terpopuler di Indonesia.

PASAR Buah Berastagi, yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dikenal sebagai salah satu pasar buah tradisional terbesar dan terpopuler di Indonesia.

Selain sebagai destinasi wisata, pasar ini juga menjadi pusat kegiatan ekonomi yang penting bagi masyarakat setempat, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

UMKM di pasar ini tidak hanya menyediakan berbagai jenis buah lokal segar, tetapi juga berbagai produk olahan dan kerajinan tangan yang mencerminkan budaya dan kearifan lokal.

Pasar Buah Berastagi memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan UMKM. Berbagai jenis buah tropis dan sub-tropis, seperti jeruk, strobery , dan markisa, menjadi daya tarik utama pasar ini.

Sebagian besar pedagang di pasar ini adalah petani dan pengusaha kecil yang menjual hasil pertanian mereka secara langsung. Ini memberikan keuntungan baik bagi penjual maupun pembeli, karena harga yang ditawarkan relatif lebih terjangkau dan lebih segar.

Selain buah-buahan, terdapat pula banyak UMKM yang bergerak dalam sektor kerajinan tangan, seperti gantungan kunci , sortali , gelang , baju dan juga kerajinan tangan yang lainya yang berbentuk budaya batak. Produk-produk ini tidak hanya diminati oleh pengunjung lokal, tetapi juga oleh wisatawan yang datang ke Berastagi.

Keberadaan UMKM dalam sektor ini menunjukkan bahwa pasar buah Berastagi tidak hanya sekadar tempat jual beli buah, tetapi juga pusat produksi dan
inovasi produk kreatif yang dibuat oleh masyarakat Karo yang kian diminati oleh pengunjung.

Meskipun memiliki potensi yang besar, UMKM di Pasar Buah Berastagi juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah masalah infrastruktur. Fasilitas pasar yang belum sepenuhnya memadai, seperti kondisi tempat parkir yang sempit, kurangnya fasilitas sanitasi yang
memadai, dan kurangnya sistem pengelolaan sampah yang efisien, bisa mengurangi kenyamanan pengunjung dan mempengaruhi kualitas produk yang dijual.

Selain itu, persaingan harga juga menjadi masalah. Banyak pedagang kecil yang terpaksa menjual dengan harga murah untuk tetap bersaing. Padahal biaya operasional mereka, seperti transportasi dan penyimpanan, tidaklah murah.

Ketergantungan pada cuaca dan musim juga bisa mempengaruhi ketersediaan dan harga buah-buahan, yang pada gilirannya mempengaruhi pendapatan mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, ada juga dorongan untuk mengembangkan pasar modern yang lebih terstruktur dan ramah lingkungan. Proyek-proyek renovasi pasar, perbaikan sarana dan prasarana, serta penciptaan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pasar bagi wisatawan dan mendukung pertumbuhan UMKM lebih lanjut.

Pasar Buah Berastagi adalah contoh nyata bagaimana UMKM bisa menjadi penggerak ekonomi lokal. Dengan potensi alam yang melimpah dan produk yang beragam, pasar ini memiliki peluang besar untuk berkembang lebih jauh.

Meskipun demikian, pengusaha UMKM di Berastagi masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal infrastruktur dan persaingan harga. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem yang mendukung agar UMKM di Pasar Buah Berastagi bisa terus tumbuh dan bersaing di pasar yang lebih luas. (Penulis: Dony Sigiro/Fakultas Ilmu Budaya – Prodi Sastra Batak)

Related posts

Leave a Comment