topmetro.news – Menyambut HUT Langkat ke-275, Pemkab Langkat kembali mendapat kado yang memilukan. Mulai dari penahanan 5 tersangka kasus dugaan korupsi seleksi guru PPPK 2023 yakni Kadis Pendidikan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Kasi Kesiswaan dan 2 orang kepala sekolah, kado lainnya terkait mahalnya bisnis sewa lapak di lokasi perhelatan pelaksanaan HUT Langkat.
Persiapan tenda dan penyediaan lapak tenda di area HUT ke-275 Langkat Tahun 2025 ini, dijadikan kesempatan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Langkat Nur Elly Heriani Rambe MM, untuk mengambil keuntungan besar dari pedagang UMKM.
Dari hasil konfirmasi topmetro.news kepada beberapa pedagang UMKM yang ingin berpartisipasi turut meramaikan kegiatan tahunan Pemkab Langkat ini, mereka harus merogoh kantung cukup dalam.
Bayangkan, bagi pedagang UMKM yang ingin berpartisipasi berusaha di area HUT Langkat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Langkat memasang tarif cukup tinggi, berkisar Rp1,5 juta – Rp2 juta per tenda yang lokasinya berada di pinggiran area perayaan.
“Mahal kali Bang harga sewa tenda yang berukuran kecil untuk berjualan. Tenda yang kecil dikenai biaya sewa Rp1,5 juta. Sementara di tenda yang besar harus siap mengeluarkan duit Rp2 juta untuk tiga hari pelaksanaan HUT. Selain itu, bagi pedagang kios kecil yang mau jualan di sekitar area acara, harus membayar Rp500 ribu. Bayangkan, kita mengeluarkan uang begitu besar untuk tiga hari. Belum tentu bisa mengembalikan modal. Apalagi cuaca saat ini setiap hari turun hujan,” ujar beberapa pedagang di sekitar Alun Alun Tengku Amir Hamzah Stabat, Selasa (14/1/2025).
Sementara itu, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Langkat Nur Elly Heriani Rambe MM saat coba dikonfirmasi topmetro.news melalui What’sApp, terkait pengelolaan stand dan sewa menyewa lapak dan tenda, seperti biasa, istri pengacara kondang Razman Arif Nasution ini tidak pernah bersedia menjawab.
Begitu juga saat dikonfirmasi melalui chat WhatsApp, Elly juga memilih diam.
reporter | Rudy Hartono