FWP Berharap Kebebasan Pers di Sumut jangan Sampai Terbelenggu

Forum Wartawan Pemprovsu (FWP) melihat, bahwa keberadaan insan pers saat ini di lingkungan Pemprov Sumut, terkesan seperti kurang akses

topmetro.news – Forum Wartawan Pemprovsu (FWP) melihat, bahwa keberadaan insan pers saat ini di lingkungan Pemprov Sumut, terkesan seperti kurang akses. Faktanya, sejak pelantikan kemarin, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut belum menunjukkan tanda-tanda ingin merangkul kaum jurnalis di sana.

Demikian antara lain isi sambutan Ketua FWP Zulkifli Harahap pada acara buka puasa bersama pengurus dan anggota FWP di Pressroom Kantor Gubsu, Jumat (28/3/2025).

“Akhir-akhir ini tak kita pungkiri kondisi kita, pers kita di unit Pemprovsu dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai wartawan, seperti tidak diberikan akses seleluasa di kepemimpinan gubernur sebelumnya,” ujarnya.

Ia lantas menyoroti fakta saat pelantikan Bupati Madina pada tanggal 21 Maret 2025 dan pelantikan dua pejabat tinggi pratama atau eselon II pada 24 Maret lalu di Aula Raja Inal Siregar. Akses peliputan bagi wartawan termasuk yang dari daerah, seperti tertutup lewat perintah ke petugas Satpol PP.

“Padahal di era kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur sebelumnya sebagaimana kita ketahui bersama, akses untuk wartawan sangat terbuka. Wartawan atau media dibuka seluas-luasnya untuk meliput di Kantor Gubernur ini,” kata Zul Gondrong, sapaan akrabnya.

Karenanya, menurut Zul, kondisi seperti ini harus jadi perhatian serius dan bijaksana oleh insan pers yang bertugas di Pemprovsu. Terlebih yang tergabung dalam FWP maupun wartawan di Sumut pada umumnya.

“Untuk itu saya mengajak teman-teman untuk tetap kompak dan solid. Karena dengan kekompakan tersebut pula lah kita selalu kuat dan tidak gampang untuk dicerai-berai. Faktanya pemerintahan provinsi sekarang ini, tampaknya belum membuka diri untuk bermitra dengan kita wartawan di FWP ini,” ungkap Zul.

Pada kesempatan itu Zul juga minta maaf karena baru hari itu bisa menggelar buka puasa bersama. Seharusnya buka puasa bersama berlangsung pada 24 Maret 2025 kemarin. Namun karena kondisinya belum memungkinkan, makanya di ujung Ramadhan ini baru bisa terlaksana.

“Sebagai pimpinan di FWP saya senang bisa melihat kawan-kawan kompak dan dapat hadir berkumpul hari ini,” ujarnya.

“Kami atas nama pengurus FWP sekali lagi memohon maaf. Selamat menjalankan ibadah puasa di akhir-akhir Ramadhan ini. Dan selamat merayakan Idulfitri, mohon maaf lahir dan batin,” tutup Zul.

Aksi

Turut hadir unsur penasehat FWP antara lain Yoko Susilo Choe, Khairul Muslim, dan Amir Syarifuddin. Khairul Muslim turut menguatkan apa penyampaian Ketua FWP tersebut. Menurutnya, tantangan ke depan insan pers di Sumut adalah aspek integritas.

“Tak terkecuali kita di forum ini. Jika melihat perjalanan panjang organisasi kita ini, dari sini ke depan tantangannya adalah soal integritas. Dengan integritas ini akan menunjukkan sikap dan siapa kita sebenarnya,” tegas Ketua Forum Pemred Sumatera Utara ini.

Khairul Muslim menambahkan, kepemimpinan di pemerintahan provinsi hari ini sepertinya menuntut aksi lebih dari kalangan jurnalis. Tidak cukup sekadar tulisan dan konten di sosial media.

Ia pun merujuk pada aksi aktivis Cipayung Plus. “Bahwa dengan aksi-aksi mereka selama ini yang turun di lapangan, mampu mendekatkan mereka pada lingkar pemerintahan provinsi sekarang ini. Ke depan pun saya kira, kita harus dapat melakukan aksi yang lebih elegan daripada mereka. Sehingga suara dan aspirasi kita bisa didengar,” tegasnya.

Usai berbuka puasa, acara berakhir dengan Salat Magrib berjamaah dan makan bersama antara pengurus dan anggota FWP.

sumber | RELIS

Related posts

Leave a Comment