topmetro.news, Tapsel – Hendi Munthe warga Panabari Kecamatan Tano Tombangan Tapsel diduga dibunuh di lokasi aktifitas ‘illegal logging’. Dugaan itu muncul setelah keluarga korban melihat ada beberapa kejanggalan atas kematian Hendi.
Pihak keluarga korban mengungkapkan, awalnya pada Hari Selasa (29/4/2025), pukul 19.50 WIB, mereka kedatangan jenazah Hendi Munthe dari RSUD Padangsidimpuan. Di mana keterangan dari penanggung jawab tempat kerja korban, Hendi meninggal akibat kecelakaan kerja.
Ada pun jenis pekerjaan itu adalah aktifitas penebangan liar dengan alat berat, pada kawasan hutan dilindungi alias aktifitas ‘illegal logging’.
Keluarga pun merasa ada kejanggalan, karena luka-luka di sekujur tubuh korban, sepertinya tidak ada bekas kecelakaan kerja yang berhubungan dengan aktifitas penebangan pohon. Yang ada hanya luka mirip bekas tusukan benda keras seperti benda tajam atau sejenisnya, di dada. Bukan bekas tertimpa kayu ataupun lainnya yang berhubungan dengan aktifitas penebangan pohon.
Kejanggalan lain, menurut keluarga Hendi, bahwa jarak lokasi kejadian ke rumah korban sekira 1 kilometer. Sedangkan jarak lokasi ke rumah sakit 50 kilometer. Namun kematian tidak diberi tahu kepada keluarga, malah langsung ke rumah sakit dan hasil visum tidak jelas.
Pihak keluarga juga menduga, bahwa korban sudah meninggal pada sekitar siang hari antara pukul 13.00 – 15.00 WIB.
Tim Investigasi HBB yang mendatangi TKP melihat lokasi telah kosong. Sebelumnya ada 4 ekskavator dan beberapa truk pengangkut kayu di sana. Namun pasca-kejadian, secara cepat dan terkesan tiba-tiba, alat berat langsung di lokasi kejadian sudah tidak ada lagi. Kuat dugaan, ada upaya menghindar dari pantauan aparat karena aktifitas ‘illegal logging’nya.
Selain alat berat, beberapa pekerja penebangan liar itu pun tiba-tiba menghilang. Semuanya seperti menghindari media dan Tim Investigasi HBB dengan LBH-nya.
Pihak keluarga juga sudah mencoba melaporkan ke Polsek Pintu Padang. “Namun laporan kami ditolak dengan alasan sudah akan diurus. Namun tidak jelas apa yang diurus. Padahal ini adalah dugaan pembunuhan. Yang seharusnya polsek harusnya menerima laporan kami dahulu,” kata salah seorang keluarga korban.
Usut Tuntas
Terkait penolakan laporan itu, Ketua HBB Padangsidimpuan Karim Siregar sangat menyesalkannya. “Hendaknya jangan sampai ada dugaan bahwa seakan-akan ada yang ditutupi oleh pihak Polsek Pintu Padang,” katanya.
Karim Siregar pun berjanji akan menurunkan massa dalam aksi damai ke Polres Tapanuli Selatan untuk menuntut kasus ini diusut.
berbagai sumber