topmetro.news, Medan – Pelayanan alat kedokteran nuklir dapat memeriksa beragam penyakit. Kini, pelayanan tersebut sudah didapatkan di Rumah Sakit (RS) Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, yang merupakan pertama kali di Pulau Sumatera.
“Dengan alat itu, kami bisa melakukan banyak pemeriksaan beragam penyakit,” ujar Kepala Sub Instalasi Kedokteran Nuklir RS Adam Malik, dr Edison SpKN Subsp Onk(K) MKes di Medan, pada Jumat (6/6/2025).
Pelayanan alat kedokteran nuklir ada, dr Edison melanjutkan, karena alat itu telah menggunakan single photon emission computed tomography computed tomography (Spect Ct).
Lebih lanjut, ia mengatakan yang memungkinkan melihat fungsi organ dan struktur anatomi tubuh secara bersamaan, untuk mendapat informasi lebih dalam tentang kondisi pasien.
“Misalnya, pasien kanker. Paling sering adalah bone scan, untuk melihat metastasis atau penyebaran kanker,” tutur dia.
Gunanya untuk dokter onkologi dapat melakukan kemoterapi, atau menentukan tindakan mana yang duluan, kemoterapi dulu baru operasi maupun kalau tidak ada penyebaran bisa langsung operasi.
Selain itu, pada penyakit ginjal, kedokteran nuklir bisa melakukan pemeriksaan renogram untuk mengetahui fungsi ginjal, terutama pada pasien penderita batu ginjal. Kemudian terkait pemeriksaan tiroid untuk mengecek fungsi kelenjar tiroid, sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut oleh dokter spesialis endokrinologi.
“Ada banyak pemeriksaan yang bisa kami lakukan, dengan kedokteran nuklir di RS Adam Malik, termasuk pemeriksaan sidik seluruh tubuh,” tuturnya.
Edison menambahkan, teknologi kedokteran nuklir tidak hanya bermanfaat untuk menegakkan diagnosis penyakit, tapi juga bisa digunakan untuk skrining kesehatan, terutama pada orang-orang dengan risiko tinggi penyakit jantung.
Kedokteran nuklir RS Adam Malik sendiri merupakan yang pertama di Pulau Sumatera, dan di luar Pulau Jawa, dan saat ini masih satu-satunya di wilayah Sumatera bagian utara.
RS Adam Malik menyatakan, layanan kedokteran nuklir itu bisa didapatkan dengan menggunakan jaminan BPJS Kesehatan. Pasien akan menjalani pemeriksaan dengan teknologi kedokteran nuklir, sesuai rujukan dari dokter yang menanganinya.
sumber:antaranews.com