Diduga Salahgunakan Anggaran Pendidikan 300 Juta, Aktivis Abdul Rahim dari LAWAN Institute Kritik Dinas Langkat

topmetro.news, Langkat – Kegiatan “peningkatan kapasitas” yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat di kawasan wisata Bukit Lawang menimbulkan sorotan serius. Acara yang diduga menghabiskan anggaran hingga Rp300 juta ini dikemas dalam bentuk outbound mewah dengan fasilitas hotel dan resort, menuai kritik lantaran dianggap tidak sesuai dengan prinsip efisiensi anggaran pendidikan.

Abdul Rahim, Koordinator Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN) Institute Sumatera Utara, menyampaikan keprihatinannya terkait kegiatan tersebut. Menurut Rahim, kegiatan yang seharusnya fokus pada peningkatan kualitas pendidikan ini malah terkesan sebagai pelesiran yang dibungkus dengan istilah “pengembangan kapasitas”.

“Kalau benar-benar ingin meningkatkan kapasitas, sebaiknya kegiatan dilakukan di lingkungan sekolah dengan melibatkan siswa dan guru secara langsung. Kegiatan outbound di resort seperti ini jauh dari realitas kebutuhan pendidikan,” ujar Rahim, Jumat (4/7).

Rahim juga menegaskan bahwa penggunaan anggaran pendidikan untuk aktivitas wisata tidak sejalan dengan prinsip good governance yang menekankan efisiensi dan prioritas pengeluaran publik, sesuai arahan Presiden Prabowo. Ia mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur sekolah harus menjadi prioritas utama.

“DPRD dan aparat penegak hukum diharapkan segera melakukan pengawasan dan audit atas kegiatan ini agar tidak menjadi preseden buruk yang meluas ke daerah lain,” tambahnya.

LAWAN Institute mendesak Inspektorat dan aparat penegak hukum untuk meninjau ulang penggunaan dana, mekanisme pelaksanaan, serta rekanan penyelenggara acara outbound tersebut guna memastikan akuntabilitas dan transparansi.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan kualitas pendidikan, Rahim menekankan pentingnya alokasi anggaran yang tepat sasaran untuk mendukung fasilitas sekolah yang memadai dan program pembelajaran yang efektif.

“Kita harus memastikan masa depan anak-anak bangsa mendapat prioritas utama, bukan menjadi korban dari pengelolaan anggaran yang kurang tepat,” tutup Rahim.

Penulis SADAM 

 

Related posts

Leave a Comment