topmetro.news, Medan – Aksi warga Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Minggu sore (6/7/2025) menjadi sorotan publik. Puluhan warga menggerebek sebuah ruko yang diduga kuat menjadi lokasi tambang Bitcoin ilegal. Warga geram atas kebisingan yang berlangsung selama 24 jam dan mencurigai adanya pencurian arus listrik yang merugikan negara.
Hans Silalahi, tokoh pemuda setempat yang memimpin aksi tersebut, berhasil menerobos masuk ke dalam ruko yang masih dalam tahap pembangunan. Di lantai tiga, Hans menemukan puluhan mesin tambang Bitcoin beroperasi dan kabel besar yang terhubung langsung ke tiang listrik di seberang jalan. Temuan ini memperkuat dugaan adanya pencurian arus listrik dalam skala besar.
“Kami kecewa dengan pihak kepolisian, khususnya Polrestabes Medan dan Polda Sumut, yang terkesan lambat merespon. Saya sudah melaporkan ini langsung ke jajaran Krimsus Polda Sumut, tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut,” ujar Hans, yang juga merupakan Ketua Alumni IKADA (Ikatan Advokat Alumni Nomensen).
Hans juga menyoroti dugaan pembiaran dari kepala lingkungan (kepling) setempat yang dianggap mengetahui keberadaan aktivitas ilegal ini namun tidak melaporkannya. “Ini jelas pelanggaran hukum yang sangat merugikan negara,” tegasnya.
Hans mendesak agar pihak kepolisian bersama PLN segera turun ke lokasi dan menindak tegas para pelaku. Ia menduga kerugian negara akibat pencurian listrik untuk aktivitas tambang Bitcoin ini bisa mencapai puluhan miliar rupiah.
“Saya minta aparat jangan hanya cek-cek saja, tapi usut tuntas. Jangan ada yang ditutupi,” tambah Hans dengan nada geram.
Hingga berita ini diterbitkan, warga masih berjaga di sekitar ruko tersebut, menunggu kedatangan aparat kepolisian dan pihak PLN.
Sementara itu, Kapolsek Delitua, Kompol PS Simbolon, saat dikonfirmasi, merespon dengan cepat. “Terima kasih atas informasinya. Saya segera perintahkan anggota menuju ke lokasi. Mohon kirimkan alamat lengkapnya,” ujar Kompol Simbolon melalui sambungan telepon.
Perkembangan lebih lanjut terkait kasus ini masih dinantikan oleh warga dan masyarakat luas.
Reporter| Abdul Milala